Berbiaya Tinggi, Pilkades dengan E-Voting Ditolak

  • Bagikan
Kepala Dispermades Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata
BATANG, RAKYATJATENG - Dinas Pemberdayan Masyarakat Desa (Dispermasdes) Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menolak tegas wacana penerapan sistem e-voting pada pelaksanaan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak September 2019 mendatang. Kepala Dispermades Kabupaten Batang, Agung Wisnu Barata mengatakan, Pilkades merupakan wilayah lokal yang kental dengan budaya dan sarat akan rasa gotong royong, kebersamaan, serta toleransi yang nyata. “Pilkades merupakan warisan nenek moyang yang harus dilestarikan dan dihargai sampai kapanpun, Sehingga di era kemajuan teknologi semakin hebat ini, Pilkades manual janganlah dihilangkan. Biarlah berkembang menurut kearifan lokal,” kata Agung, usai menjadi narasumber kegiatan Sosialiasai Penyusunan Produk Hukum Desa yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Batang, Kamis (25/7). Selain menentang adat istiadat yang sudah ada, pelaksanaan Pilkades dengan sistem elektronik disebutnya akan memakan biaya tinggi. Sebab, pemerintah terpaksa harus mengeluarkan biaya untuk menyiapkan infrastruktur penunjang, seperti perangkat komputer. Sedang saat ini, Pemkab sendiri masih fokus efisiensi anggaran. “Saya sudah studi banding ke Kabupaten Pemalang, dan mereka menyarankan untuk tidak meggunakan e-voting, karena biaya tinggi dan nilai kemanfaatannya sangat kurang,” jelas Agung. “Anggaran Pilkades serentak yang bersumber dari APBD sebesar Rp 9,2 miliar, yang setiap desa mendapatkan Rp 45 juta. Adapun yang bersumber dari APBdes berdasarkan kebutuhan lokal desa dengan jumlah pemilih dan letak geografisnya,” jelas Agung. Disampaikan juga, sesuai saran Bupati Batang yang menginginkan adanya Pilkades tanpa money politic, Dispermades masih kesulitan merealisasikannya. “Namun demikian, ada lima desa yang akan dijadikan sebagai pilot project pada pelaksanaan Pilkades nanti, yakni Desa Kreo dan Sodong di Kecamatan Wonotunggal. Desa Siberuk di Kecamatan Tulis, Desa Kemiri Barat di Kecamayan Subah serta Desa Yosorejo di Kecamatan Gringsing,” pungkasnya. (fel/RP)
  • Bagikan

Exit mobile version