Saat Jendral TNI Menyatu Bersama Anak-anak Demak

  • Bagikan

DEMAK, RAKYATJATENG – “Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir, tak ijo royo royo tak sengguh panganten anyar.
Cah angon cah angon penekna blimbing kuwi, lunyu lunyu penekna kanggo mbasuh dodotira”

Syair lagu yang diciptakan oleh Sunan Kalijaga itu menjadi iringan permainan Ular Naga, sebuah permainan tradisional yang diaminkan anak – anak SD Kalikondang Kecamatan Demak Kota, Kabupaten Demak, Jawa Tengah , Selasa (23/7/2019).

Permainan yang kini makin tersisih oleh modernisasi dan kalah saing dari permainan gadget di dunia anak ini, dimainkan secara berkelompok.

Dua orang bertugas sebagai penjaga gerbang dengan posisi telapak tangan ditangkupkan membentuk sebuah pintu atau lorong lalu anak anak lainnya berbanjar membentuk deretan memanjang ke belakang menyerupai bentuk ular memanjang.

Kemudian ‘ular ularan’ anak tersebut memasuki gerbang dan setelah beberapa putaran anak yg berada di posisi paling belakang ditangkap sebagai umpan dan ‘diinterogasi’.

Hasil akhirnya ‘umpan’ memilih berada di kubu salah satu penjaga gerbang.

Permainan Ulara Naga pada momentum Hari Anak Nasional itu, tidak dimainkan sendiri, anak – anak bermain bersama anggota TNI.

Kebetulan Desa Kalikondang menjadi tempat pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke 105 tahun 2019.

Tidak hanya Satgas TMMD yang ikut permainan Ular Tangga, salah satu petinggi di TNI juga ikut bermain bersama anak – anak.

Brigjen TNI Herawan Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi TMMD Mabes TNI, saat mengunjungi lokasi TMMD juga ikut bermain Ular Naga bersama anak anak didampingi Komandan Kodim 0716 Demak, Letkol Infantri Abi Kusnianto dan perwira Kodim Demak lainnya.

Hadirnya salah satu perwira tinggi Mabes TNI dalam
permainan Ular Tangga tersebut menambah semarak permainan itu.

“Selain melihat secara langsung pelaksanaan TMMD, sekalian kita berbagi keceriaan bersama anak anak,” kata Brigjen Herawan.

Brigjen Herawan yang juga Staff Khusus Kepala Staf AD (KASAD) ini, sangat mengapresiasi kegiatan anak – anak pada HAN tahun 2019. Menurutnya permainan tradisional merupakan peninggalan budaya adiluhung yang menggambarkan persatuan dan kesatuan.

“Dengan permainan secara berkelompok, kegembiraan anak anak dapat meresap sampai ke hati, ada kontak secara langsung dengan individu lain serta berlatih kerja sama,” ungkapnya.

Dibandingkan dengan permainan modern yang membentuk anak-anak menjadi cuek dan kurang bersentuhan dengan sesama, maka permainan tradisional memang harus dilestarikan.

“Dari manapun asalnya permainan tradisional semacam ular naga ini mengandung filosofi dan membentuk karakter anak sejak dini,” lanjutnya.

Brigjen Herawan yang hadir ke Demak dalam rangka monitoring dan evaluasi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ini, menyatakan bahwa melestarikan permainan tradisional anak juga menjadi bagian dari sosialisasi wawasan kebangsaan dan bukti ‘sengkuyung’ anggota TNI dengan anak – anak.

“Selamat Hari Anak Nasional, jauhkan anak anak dari kekerasan dan ceriakan hari mereka supaya terbentuk pribadi berkarakter kebangsaan,” pungkasnya. (yon)

  • Bagikan