Dari Kecil Sutopo Peringkat Satu di Kelas dan Tidak Neka-Neka

  • Bagikan
Prosesi pemakaman Sutopo Purwo Nugroho di Tempat Pemakaman Umum Sasono Layu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7). (hms)

BOYOLALI, RAKYATJATENG – Linangan air mata tak kuasa dibendung oleh Hermin ketika jenazah Sutopo Purwo Nugroho dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum Sasono Layu, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin (8/7).

Wanita separuh baya itu tak menyangka, murid yang pernah dibimbing saat menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Boyolali itu lebih dulu menghadap Sang Pencipta, setelah berjuang menghadapi kanker paru-paru diderita sejak 2017 lalu.

Guru Olahraga itu pun mengenang Sutopo kecil adalah pribadi yang cerdas, rajin dan tidak neka-neka. Selalu menyandang peringkat satu di kelas tak membuat Sutopo jumawa. Dia terus rendah hati, santun dan ramah kepada guru dan teman-temannya.

“Sutopo itu waktu SMP, orangnya tidak neka-neka, rajin, kalem dan sudah cerdas dari SMP. Selalu peringkat satu di kelas,” kenang Hermin ketika selesai menaburkan bunga di liang kubur Sutopo.

Wanita itu pun terkesan, sosok Sutopo kecil yang rajin, santun dan cerdas masih melekat hingga menjabat sebagai Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB.

Kecerdasan dan keuletan Sutopo diakui oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadir memberikan penghormatan terakhir bagi sang pahlawan kemanusiaan di TPU, sosok Sutopo bagi Ganjar adalah pribadi yang berdedikasi tinggi, loyal, dan giat dalam memberikan data yang akurat terkait bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia.

Meski mengidap kanker paru-paru, imbuhnya, Sutopo tetap profesional dan tabah. Tak berlebihan jika Ganjar menyebut Sutopo adalah contoh ASN yang profesionalitasnya teruji dan berdedikasi tinggi, memberikan yang terbaik hingga titik darah penghabisan bagi bangsa dan negara.

“Sutopo adalah orang yang luar biasa, berdedikasi tinggi, cerdas dan contoh ASN yang mengabdi kepada bangsa dan negara sampai titik darah penghabisan. Walaupun sakit tetap bekerja dan tak henti memberikan informasi kepada masyarakat,” kenang Ganjar.

Kepergian Sutopo tentu saja meninggalkan kesedihan bagi rekan kerjanya. Salah satunya, Unsur Pengarah BNPN Bambang Munadjat. Dia senang bekerja bersama Sutopo yang loyal terhadap pekerjaan, bertanggung jawab dan tidak pernah letih memberikan informasi kepada masyarakat mengenai bencana alam.

Bambang yang juga merupakan senior Sutopo di UGM itu menyampaikan musuh utama yang menjadi konsen utama Sutopo, adalah hoaks tentang bencana alam yang begitu meresahkan dan merebak di media sosial. Bambang mengaku pihaknya dan Sutopo berusaha mengalahkan hoaks dengan selalu meriset data selengkap dan sejelas mungkin, kemudian menyajikannya dalam infografis agar dapat dimengerti segala kalangan. (hms/yon)

  • Bagikan