Iko Uwais Jadi Gembong Narkoba di Film Hollywood Stuber
JAKARTA, RAKYATJATENG - Iko Uwais kembali membanggakan Indonesia. Setelah sebelumnya membintangi sekian banyak film Hollywood seperti Man Of Tai Chi, Star Wars : The Force Awakens, dan Mile 22, aktor yang juga pesilat itu kini kembali beraksi di film berjudul Stuber.
Di film garapan 20th Century Fox tersebut, suami penyanyi Audy Item ini berperan menjadi seorang penjahat kelas kakap bernama Oka Tedjo. Tedjo adalah seorang gembong narkoba yang sangat kejam dan tidak segan untuk membunuh polisi.
Stuber sendiri menceritakan kisah seorang pengemudi Uber bernama Stu (Kumail Nanjiani) yang secara tak sengaja terlibat dalam penyelidikan tindak kriminal bersama seorang detektif paruh baya berdedikasi tinggi bernama Vic Manning (Dave Bautista).
Tedjo adalah sasaran yang diburu oleh Vic. Selain merupakan seorang bandar heroin, Tedjo juga pernah membunuh rekan kerja Vic. Hal ini membuat Vic dendam menaruh dendam kesumat kepada Tedjo.
Iko mengakui bahwa ia merasa tertantang di film bergenre komedi aksi tersebut. Iko menuturkan, proses pembuatan film Stuber langsung dilakukan dua pekan setelah ia rampung melakoni Mile 22.
“Pas selesai syuting Mile 22, dua minggu kemudian saya dapat tawaran dari Fox judulnya Stuber. Lalu saya ngobrol video call dengan sutradara. Dia ceritakan karakter yang harus saya perankan. Lumayan tertarik dan warnanya beda buat saya,” kata Iko.
Meskipun film komedi aksi, Iko menegaskan bahwa koreografi perkelahian yang dia tampilkan tetap serius dan profesional. “Padahal saya nggak lucu dan nggak konyol di film itu. Tapi gerakan saya tetap serius dan profesional. Ini tantangan sih (main di film yang, Red) nggak serius atau monoton,” ujarnya.
Disutradarai oleh Michael Dowse, Stuber akam dirilis di seluruh bioskop-bioskop Indonesia pada tanggal 24 Juli. Country Manager Disney Indonesia Herry Salim mengungkapkan rasa bangganya pada Iko yang bisa berkarir di dunia internasional.
“Film ini dekat dengan keseharian kita. Akan jadi cerita menarik. Kami bangga dengan kehadiran Iko Uwais. Ini momen spesail talenta lokal menjadi bagian dari film skala produksi internasional untuk mendorong pergerakan industri film lokal ke depannya,” tegas Herry.
(JPC)