Misteri Gua Putri di Desa Kutorojo, Jadi Menara Wali dan Tempat Persembunyian Putri Mataram

  • Bagikan
TERAS GUA – Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, menyimpan misteri sejarah yang luar biasa. Salah satunya keberadaan Gua Putri yang diyakini masyarakat sebagai tempat persembunyian putri Mataram. (Hadi Waluyo/RP)

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Siapa sangka di tengah hutan di Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, menyimpan misteri sejarah yang luar biasa.

Memiliki tempat bersejarah. Itulah di Desa Kutorojo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan. Dilihat dari nama saja, desa ini sangat unik, yakni Kuto Rojo yang memiliki arti, Kuto adalah kota dan Rojo adalah Raja.

Di desa ini, tepatnya di area hutan pinus dan campuran di petak 14 BKPH Kesesi, KPH Perum Perhutani Pekalongan Timur ini menyimpan potensi Gua Putri, batu payung, Gua Macan, Gua Sibedil, dan empat candi serta makam yang masih dikeramatkan warga setempat.

Lokasi menuju Gua Putri dari pusat desa sekitar 500 meter, namun dengan rute yang menantang. Untuk mencapai teras gua, pengunjung harus menaiki tebing dengan menggunakan akar-akar pohon besar. Maklum, gua itu berada di tebing yang tinggi. Sebuah cekungan di tebing itu dengan panjang sekitar 200 meter diyakini warga sebagai teras Gua Putri.

Lokasi Gua Putri sendiri hanya beberapa orang yang mampu mengetahuinya. Selain medannya yang sulit, hanya orang-orang yang memiliki kelebihan bisa melihat Gua Putri.

Di sekitar Gua Putri, beberapa benda sejarah pun masih ada. Di antaranya sebuah batu payung berukuran besar dan air terjun Kali Luhur dan Gua Sibedil. Batu payung diyakini warga merupakan menara yang digunakan oleh para wali dan pasukan Mataram untuk mengamati pertempuran melawan penjajah Belanda. Sedangkan air terjun Kali Luhur digunakan untuk mandi putri Mataram dan pengikutnya saat bersembunyi di Gua Putri.

“Gua Sibedil merupakan gua yang digempur pasukan Belanda. Banyak bekas-bekas tembakan di dinding-dinding gua makanya diberi nama Gua Sibedil (Gua Senjata),” tutur Waluyo, perangkat Desa Kutorojo seperti dilansir Radarpekalongan.co.id.

Selain beberapa tempat bersejarah tersebut, di Desa Kutorojo terdapat tiga candi atau petilasan dan makam keramat Singo Wongso yang hingga kini masih dijaga.

(RP)

  • Bagikan