Hati-hati, Gelombang Tinggi Masih Mengancam Perairan Selatan Jateng

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Seluruh aktivitas pelayaran di perairan selatan Jawa Tengah diimbau untuk selalu berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan. Hal ini karena gelombang laut hingga empat meter masih berpotensi mengancam di perairan tersebut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Cilacap kembali merilis informasi peringatan dini gelombang tinggi. Peringatan itu berlaku 16-19 Juni 2019 pukul 07.00 WIB.

“Terdapat pola sirkulasi angin di Perairan Kalimantan Barat dan Papua Barat. Pola angin di wilayah utara ekuator umumnya dari selatan hingga barat dengan kecepatan 4 – 20 knot, sedangkan di wilayah selatan ekuator umumnya dari timur — tenggara dengan kecepatan 4 – 25 knot,” kata prakirawan BMKG, Feriharti Nugrohowati, Minggu (16/6).

Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan selatan Banten hingga Jawa Barat, Laut Maluku, Perairan Halmahera, Perairan Sorong — Raja Ampat, Perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Laut Arafuru. Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.

“Tinggi gelombang 2,5 – 4 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, perairan selatan Yogyakarta, Samudra Hindia Selatan Cilacap, Samudra Hindia Selatan Kebumen, Samudra Hindia Selatan Purworejo, Samudra Hindia Selatan Yogyakarta,” beber dia.

Untuk itu perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran. Perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter), kapal Ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter).

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” pungkasnya.

(net)

  • Bagikan