Waktu Balik Mepet, Pecah Rekor di Jalan Tol pada Hari Minggu

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATJATENG – Rekor pecah dalam rangkaian mudik dan balik Lebaran tahun ini. Tepatnya terjadi di tol Jakarta-Cikampek.

Pada H+3 Lebaran yang jatuh pada Minggu (9/6), ada 166.574 kendaraan yang kembali ke Jakarta dari arah timur. “Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dari volume lalu lintas harian rata-rata (LHR) normal sebanyak 67.345 kendaraan,” ungkap Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti.

Kemarin (10/6) memang hari pertama masuk kerja bagi para pegawai negeri sipil dan banyak instansi swasta setelah libur panjang Lebaran. Karena itu, seperti juga terpantau di jalur balik menuju Surabaya, banyak pemudik yang memilih kembali pada Minggu lalu.

Jumlah kendaraan di tol Jakarta-Cikampek pada Minggu lalu itu memecahkan rekor sebelumnya pada periode yang sama 2018. Pada H+3 Lebaran 2018, Jasa Marga mencatat rekor tertinggi melayani 130.125 kendaraan arah Jakarta yang melintas melalui gerbang tol (GT) Cikarang Utama.

Menurut data Kementerian Perhubungan, Minggu lalu memang tercatat sebagai puncak tertinggi penggunaan angkutan umum pada musim angkutan Lebaran. Dalam sehari, ada 1.277.750 pengguna kendaraan umum.

Moda darat dan udara tercatat yang paling tinggi penggunanya pada hari itu. Untuk angkutan umum darat, tercatat ada 279.275 pengguna. Sedangkan moda udara tercatat 287.864 pengguna. Jumlah tersebut turun pada hari selanjutnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan bahwa pengguna angkutan umum selama Lebaran ini meningkat. Baik sektor jalan, kereta api, maupun angkutan laut.

”Namun, karena waktu balik pendek, puncak arus mudik terjadi bersamaan, yakni pada Minggu,” katanya.

Salah satu dampaknya adalah kemacetan parah di beberapa tol. “Kemarin itu (Minggu, Red) hari puncak. Saya sudah me­nyarankan jangan balik tanggal 9,” ucapnya.

Kementerian Perhubungan, lanjut Budi, sudah melakukan upaya agar masyarakat tidak seluruhnya balik pada 9 Juni. Salah satunya dengan memberikan diskon pada angkutan penyeberangan.

Kemacetan juga terjadi karena tujuan para pemudik untuk balik sama, yakni Jakarta. Berbeda halnya ketika arus mudik. Daerah tujuan beragam sehingga ada distribusi kendaraan dan jumlah pemudik.

Musim angkutan Lebaran kali ini berbeda karena tersambungnya tol trans-Jawa. Di Sumatera juga ada tol dari Lampung hingga Palembang. Dengan adanya tol tersebut, animo masyarakat untuk menggunakan mobil pribadi cukup tinggi.

Corporate Secretary PT Jasa Marga M. Agus Setiawan menjelaskan, untuk melayani pengguna jalan dengan maksimal, Jasa Marga mengoperasikan hingga empat kali lipat dari kondisi lalu lintas normal. “Kami memaksimalkan kapasitas gerbang tol untuk melayani peningkatan volume lalu lintas,” jelas Agus.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengevaluasi mudik dan balik tahun ini. Kemarin dia memanggil pimpinan sejumlah instansi yang turut bertanggung jawab selama mudik dan balik berlangsung. Meski menilai mudik dan balik tahun ini lebih baik daripada sebelumnya, dia berpandangan masih banyak hal yang perlu diperbaiki. “Supaya sumber-sumber kemacetan bisa kami netralisasi,” terangnya.

(JPC)

  • Bagikan