“Rest Area” jadi Titik Rawan Kemacetan

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Puncak arus mudik berlanjut masa libur Lebaran 2019 menyebabkan volume mobil yang melintas di jalan Tol Trans Jawa melonjak.

Kendati demikian, ada satu catatan penting yang perlu diperhatikan untuk menambah kenyamanan pengguna tol di masa mendatang, yakni penambahan tempat istirahat (rest area) di sepanjang jalan tol tersebut.

Tersedianya fasilitas tersebut sangat penting karena pengemudi butuh ruang rehat setelah menyetir beberapa jam di jalan bebas hambatan.

Polri menyarankan setelah menyetir 2 jam, pengemudi butuh waktu istirahat sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

Namun, fakta menunjukkan selama masa arus mudik dan Lebaran 2019, sejumlah tempat istirahat kewalahan menampung mobil sehingga banyak pengemudi memarkir mobilnya di bahu jalan.

Selain itu, juga sering terjadi antrean di pintu masuk tempat istirahat sehingga akses jalan tol tersendat sebagaimana terpantau di sepanjang tol Banyumanik-Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (6/6) siang.

Antrean mobil yang mau masuk ke Rest Area Km 429 tersebut menyebabkan arus mobil dari arah tol Semarang ke Bawen-Solo menjadi tersendat.

Ruas Tol Banyumanik-Ungaran yang biasanya bisa ditempuh kurang dari 10 menit, siang itu harus ditebus dengan waktu lebih dari 30 menit.

Laju kendaraan hanya bisa mencapai 5-20 km/jam.

“Operator jalan tol harus menambah rest area terutama pada musim liburan panjang seperti Lebaran atau akhir tahun,” kata Akbar, pengemudi.

Sebelum puncak arus mudik, sejumlah tempat istirahat di jalur tol Pekalongan-Semarang juga kewalahan menampung mobil pemudik.

Akibatnya, banyak pengemudi memarkir kendaraan di bahu jalan yang berakibat pada tersendatnya arus lalu lintas di jalan bebas hambatan tersebut.

Akbar mengkhawatirkan arus lalu lintas di dekat tempat istirahat nanti juga akan kembali menjadi titik kemacetan pada arus balik.

“Oleh karena itu, operator jalan tol perlu menambah rest area darurat,” katanya.

(Ant)

  • Bagikan