Geber Suzuki Ignis dari Jakarta ke Semarang, Siapa Bilang Gak Asyik?
SEMARANG, RAKYATJATENG - Siapa bilang mobil jenis city car kurang asyik saat diajak mudik atau perjalanan jauh. Popularitasnya memang tidak setinggi jenis multi purpose vehicle (MPV), namun bagi kami keluarga kecil menjadi pilihan yang tepat.
Tahun ini, kami berkesempatan menggeber Suzuki Ignis tipe GX dari Jakarta menuju Semarang, Jawa Tengah.
Tepat pukul 19.30 WIB, kami bersama tiga penumpang lain memulai perjalanan dari Tol Bintaro via Tol Trans Jawa menuju Semarang dengan jarak tempuh kurang lebih 417 kilometer.
Kesan pertama pembuktian jika jenis city car ternyata tidak kalah nyaman jenis mobil lain. Kabin Ignis masih terasa luas. Head room dan leg room terbilang masih nyaman.
Hal itu juga ditunjang dari bentuk dan desain jok yang mendekap tubuh membuat kami sangat nyaman selama mengemudi jarak jauh melibas trek Trans Jawa.
Busa jok tidak terlalu keras, juga di bagian belakang sehingga tidak membuat bokong cepat panas.
"Joknya kurang empuk tapi nyaman juga pas didudukin tidak panas dipantat," kata kakak saya, Dewi yang duduk di bagian belakang.
Klaim nyaman juga bisa dibuktikan terkait kapasitas bagasi. Empat penumpang dengan bawaan untuk mudik tentu tidaklah sedikit. Satu koper berukuran 21 inci dan lima travel bag ternyata bisa tersusun rapih di bagasi.
Lainnya, fitur LED yang menjadi komponen standar Suzuki Ignis sangat membantu visibiltas pengendara. Apalagi beberapa lokasi di Tol Trans Jawa minim sekali dengan lampu penerangan jalan.
Sistem pencahayaan fitur Leveling headlight bisa digunakan untuk menyesuaikan jarak sorot lampu dengan mata pengemudi. Selain membantu juga menjaga kenyamanan untuk pengendara yang berada berlawanan arah.
Perjalanan semakin nyaman lewat perangkat hiburan 2DIN dengan layar sentuh beserta konektivitasnya. Hasil kualitas suaranya juga terbilang enak di telinga.
Performance
Suzuki Ignis mengusung mesin bertipe K12M berkapasitas 1.197 cc 4-silinder DOHC, bertenaga 81,8 Hp dan torsi 113 Nm. Tenaga mesin itu disalurkan ke roda melalui transmisi auto gear shift (AGS) khas Suzuki.
Perpindahan gigi terbilang masih cukup halus walaupun tidak semulus jenis CVT. Jadi, jeda respon sedikit terasa di rpm tinggi.
Tenaga terasa padat sejak putaran mesin di angka 2.000 rpm. Ignis terbilang impresif dan kami sempat menggeber hingga kecepatan 100 kpj. Dengan dimensi yang kompak, Ignis mampu meminimalisir efek limbung saat bermanuver dan setir masih nyaman digenggam.
Pengendalian yang baik juga tidak lepas berkat sasis baru Heartect di Ignis, artinya mobil tetap luwes. Termasuk saat diajak meliuk atau ketika menyalip membelah kemacetan.
Sekadar informasi, dari Jakarta ke Semarang dengan beragam jenis lintasan dan gaya berkendara berubah-ubah konsumsi bahan bakar yang kami dapatkan berdasarkan angka rata-rata yang tertera di layar MID berkisar antara 17 -19 kilometer per liter.
Suzuki Ignis ditawarkan dengan empat pilihan warna, mulai dari uptown red pearl, white arctic pearl, tinsel blue pearl dan midnight black pearl. Harganya sendiri, Igni dilepas Rp 157 juta untuk tipe GL MT, Rp 167 juta tipe GLS AGS, Rp 176 juta tipe GX MT dan Rp 186 juta tipe GX AGS. (mg9/jpnn)