Istri Sibuk Pamer Bodi Aduhai di Medsos, Hati Suami Bergejolak

  • Bagikan

SURABAYA, RAKYATJATENG – Media sosial alias medsos memang media penuh tipu daya. Yang terlihat sering kali berbeda dari kenyataan.

Ada yang di medsos terlihat alim dan rajin pamer dalil-dalil agama, padahal kesunyataannya cuma pencitraan. Yang dipamerkan kepada netizen jauh dari fakta yang ada.

Itu pula yang tampak dari Karin -bukan nama sebenarnya- yang jago urusan pencitraan diri. Perempuan 28 tahun yang bersuamikan Donwori -bukan nama sebenarnya juga- itu pandai sekali bersolek dan berpose agar di medsos terlihat laksana istri sempurna.

Karin selalu dandan full make up, bergaya agak menggoda, serta memamerkan makanan rumahan untuk suami. Selanjutnya dia memotret makanan itu dan mengunggahnya ke medsos.

“Bukan istri terbaik, tapi hanya ingin memanjakan suami dengan menyajikan makanan favoritnya,” begitulah kira-kira ketika karin menebar pencitraan.

Namun jangan salah sangka, karena hal itu tak seperti yang terlihat. Makanan yang disebut Karin sebagai ‘favorit suaminya’ itu bukan sesuatu yang istimewa karena dibeli di warung atau pasar.

Gampangnya, makanan yang dipamerkan di medsos itu bukan masakan Karin sendiri. Rasanya juga belum tentu secantik tampilannya.

Namun, pengikut alias follower Karin di medsos memang bejibun. Dengan foto-foto menggoda, Karin punya followers yang mayoritas pria.

“Sing follow yo lanang-lanang tok, wong sing dipamerne nenen paling mecotot (yang -memfollow cuma laki-laki saja, karena yang sering dipamerkan payudara yang menyembul, red),” kata Donwori di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA) Kelas IA Surabaya beberapa waktu lalu.

Donwori bukan asal bicara. Sebab, dia menyaksikan sendiri bagaimana Karin mencoba berbagai pose agar buah dadanya tampak sempurna untuk menggoda para pria di dunia maya.

Tentu saja Donwori menegur Karin. Paling tidak Donwori menasihati Karin agar tak keterlaluan dalam memamerkan bodinya yang aduhai.

Sebenarnya Donwori merasa bangga juga punya istri berbodi aduhai. Dia pun masih bisa menoleransi saat Karin berpose seksi.

Masalahnya, kata Donwori, kehidupan Karin kini tercurah untuk medsos. Dari bangun tidur di pagi hari hingga menjelang molor saat malam, konsentrasi Karin cuma tertuju ke ponsel.

Sementara di rumah tidak ada pembantu rumah tangga. Karin pun seolah tak punya waktu untuk bersih-bersih rumahm memasak ataupun mengurus hal lain buat suami.

Pokoknya Karin hanya sibuk dengan medsosnya.”Penggaweane nak omah ae, tapi omah koyok mari keterak angin puting beliung (cuma di rumah, tetapi rumah seperti habis diterjang angin puting beliung, red),” kata Donwori dengan nada mengeluh.

Donwori pun tak kuat dengan kemalasan Karin. Pernah suatu waktu Donwori membanting ponsel milik Karin karena saking geramnya. Hatinya bergejolak.

Namun, ujung-ujungnya Donwori pula yang merugi karena harus beli ponsel baru untuk Karin. Parahnya, kebiasaan Karin soal medsos juga tak berubah.

Karena itu Donwori menyerah. Dia tak betah lagi karena terus-menerus terabaikan gara-gara Karin sibuk menanggapi followers-nya di medsos.

“Mending golek bojo sing sederhana, tapi wareg bendino ketimbang koyo ngene (lebih baik mencari istri sederhanya, tetapi kenyang setiap hari ketimbang seperti ini, red),” pungkas pria yang tinggal di kawasan Manyar Kertoarjo itu.(sb/is/jay/JPR/jpnn)

  • Bagikan