Jalur Surabaya – Solo mulai Dipadati Pemudik

  • Bagikan

NGANJUK, RAKYATJATENG – Enam hari jelang Lebaran, jalan arteri di Kabupaten Nganjuk mulai dipadati pemudik. Kepadatan arus lalu lintas di antaranya terlihat di jalur Surabaya-Solo. Terutama di perempatan Mengkreng yang jadi langganan kemacetan setiap kali puncak arus mudik dan balik Lebaran.

Kasatlantas Polres Nganjuk AKP AM Ridho Ariefianto melalui Kanit Dikyasa Ipda Herry Buntoro mengungkapkan, jika biasanya jumlah kendaraan yang melintas selama enam jam hanya sekitar 3.000 unit, kemarin sudah mencapai lebih dari dua kali lipat.

Catatan satlantas sejak pukul 08.00 hingga pukul 14.00 kemarin, total ada 8.310 kendaraan yang melewati jalur Surabaya-Solo. Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.065 atau hampir separuh merupakan kendaraan roda dua.

“Paling banyak dari arah timur ke barat,” ujar perwira dengan pangkat satu balok di pundak itu sembari menyebut ada 3.050 kendaraan yang melaju dari timur ke barat.

Selain ribuan kendaraan roda dua tersebut, jumlah kendaraan roda empat yang melintas juga sudah mulai banyak. Selama enam jam kemarin, total ada 2.973 kendaraan yang melintas.

Jika untuk roda dua didominasi dari arah timur ke barat, untuk kendaraan roda empat jumlahnya seimbang. “Yang melintas dari timur ke barat dan sebaliknya hampir sama,” lanjut Herry.

Di luar dua jenis kendaraan tersebut, ada 1.139 truk dan 65 unit bus yang juga melintas di sana. Herry menyebut, kepadatan arus lalu lintas di jalur mudik itu diyakini masih akan terus bertambah. Puncak arus mudik diprediksi akan terjadi empat hari menjelang Lebaran atau Sabtu (1/6) malam nanti.

Sementara, meski kemarin mulai terjadi kepadatan arus, Herry memastikan lalu lintas di jalur nasional masih lancar. “Beroperasinya tol bisa mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan arteri,” terangnya.

Ditanya tentang titik rawan macet di Kabupaten Nganjuk, Herry menegaskan titiknya tidak berubah. Yaitu, mulai di perlintasan KA Mintil di Kecamatan Wilangan. Kemudian, lokasi rawan macet lainnya ada di perempatan Bagor dan perempatan lampu merah Kertosono hingga Mengkreng.

“Jika terjadi penumpukan arus kendaraan, tim akan langsung melakukan pengaturan lalu lintas,” tegasnya. (rk/rq/die/JPR/jpnn)

  • Bagikan