SEMARANG, RAKYATJATENG – Indonesia merupakan penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia yang dibuang ke laut setelah Tiongkok. Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (Inaplas), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun.
Demikian hal ini disampaikan oleh Presidium Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) dalam diskusi publik bertema “Laut Bukan Tong Sampah” di kampus Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang, belum lama ini
“Dari jumlah itu, sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut. Dari fakta tersebut, masyarakat diharapkan agar tidak membuang sampah di laut,” ujarnya.
Ia menilai sampah plastik merupakan persoalan serius. Pemerintah Kota Semarang, lanjutnya, juga perlu membuat sejumlah kebijakan untuk meminimalisir sampah plastik.
“Bisa saja jika serius Pemerintah Kota Semarang melarang kantong plastik digunakan di supermarket. Karena saat ini disupermarket konsumen hanya disuruh beli Rp 200 yang sebelumnya hanya cuma-cuma,” katanya.
Sementara, seorang aktivis masyarakat peduli lingkungan Abdul Rofiq menilai meminimalisir sampah plastik harus dimulai dari komitmen diri sendiri.
“Saya membuat takamura untuk membuat kompos dari sampah organik. Hal ini perlu diperluas untuk diterapkan jika kita semua komitmen mengurangi sampah plastik,” ungkapnya.
Diskusi ini terselenggara atas kerja sama Kiara dan mahasiswa pecinta alam Unisbank (Mapalast) dan dihadiri ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Tengah. (sen)