Ramadhan, Penghuni Lapas Bisa Berbuka Bersama Keluarga 

  • Bagikan

JAKARTA— “Ya Allah, kami memohon kepadaMu…kuatkan hati kami untuk tidak menerima gratifikasi.. Perbaikilah kembali hubungan warga binaan dengan masyarakat.” Bagian doa yang dibacakan Rizky Tirazi, petugas Lembaga Pemasyarakatan Cibinong itu terdengar lantang dengan bantuan pengeras suara, mengawali acara ‘Ngabuburit di Lapas’, yang digelar Lapas Cibinong, Sabtu, 25 Mei 2019 lalu. Sekian puluh pengunjung yang merupakan keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), istilah baru untuk narapidana, yang tengah antre untuk mendaftar, mengangkat tangan mengaminkan permohonan kepada Yang Maha Kuasa itu.

Menurut petugas Elka Yuvita, doa tersebut senantiasa dipanjatkan bersama di pagi hari untuk mengawali kegiatan di lapas tersebut. Kadang hanya oleh petugas dan warga binaan, namun sebagaimana sore itu, pengunjung yang terlibat dalam acara pun ikut mengaminkan.

“Kami sudah memulai acara ‘Ngabuburit di Lapas’ ini sejak pekan pertama Ramadhan,” kata Kepala Lapas Cibinong Anak Agung Gde Krishna. “Digilir karena banyaknya penghuni Lapas. Hari ini penghuni Blok A yang kena giliran.”

Dengan penghuni sebanyak 1501 orang WBP, wajar bila system giliran itu diberlakukan. Hari itu saja setidaknya sudah hampir seratusan keluarga WBP antre mendaftar pada saat pas pukul 16.00 loket pendaftaran dibuka. Beberapa pengunjung yang tidak membawa barang bawaan, langsung melakukan pendaftaran swa-bantu (self help) di sebuah anjungan semacam ATM. Anjungan yang dibikin para WBP itu terdiri dari perangkat komputer, pemindai sidik jari dan printer. “Kami jamin, pendaftar hanya perlu 16 detik untuk menerima struk pass kunjungan,” kata Anak Agung.

Untuk acara tersebut memang ada beberapa hal khusus yang dilakukan. Misalnya, perangkat permainan anak-anak yang biasanya ada di ruang kunjungan yang terhubung ke mushala itu sementara ditaruh di gudang. “ Agar ruang kunjungan bisa lebih luas, karena tak jarang ada keluarga yang ingin shalat diimami ayah mereka yang sedang menjalani masa pembinaan,” kata Elka. Pendek kata, pihak Lapas berupaya sebisa mungkin membuat WBP dan kelaurga mereka yang berkunjung nyaman. “Kami mencoba memprioritaskan sisi kemanusiaan, tanpa mengabaikan sisi keamanan dan kewaspadaan,” kata Kalapas Agung.

Pas pukul 17.00, petugas mulai mengizinkan keluarga WBP masuk setelah melalui pemeriksaan badan sebagaimana biasa. Di dalam biasanya telah menunggu sanak keluarga mereka yang tengah menjalani masa pembinaan. Tak terlihat tangisan meledak di ruangan itu. Yang terasa sangat hadir adalah wajah-wajah gembira, meski beberapa mata tampak berkaca-kaca. Seorang WBP tampak cukup lama memeluk anaknya, seorang bocah laki-laki tujuh atau delapan tahunan, sebelum melepaskannya. Entah berapa lama ia tak melakukan hal itu, terhalang masa pembinaan yang masih harus ia jalani.

“Alhamdulillah, bisa ketemu keluarga, berbuka bersama sampai pukul 19.00,” kata Erisep Fajriyanda, seorang WBP, sumringah. Yanda yang baru berusia 22 tahun itu mengaku bersyukur karena dengan acara tersebut terbuka peluang berbuka bersama keluarganya yang datang jauh-jauh dari Lampung. “Bisa mengenang masa-masa bebas. Insya Allah, saya juga bebas nanti,” kata Yanda, yang bergabung dengan kegiatan Pramuka di Lapas untuk mengisi hari-harinya.

Namun ada pula WBP yang tidak bisa ikut acara. “Saya kebagian tugas, menyiar di stasiun radio,” kata Rahmat Rifai. Ia memang penyiar di stasiun radio internal yang mengudara di gelombang 107,9 FM. “Saya merasa senang bisa menghibur kawan-kawan. Kami bisa saling mengirm lagu, mengirim ucapan dan salam dengan kawan-kawan di blok,” kata dia.

Menurut Dirjen PAS Sri Puguh Budi Utama, selama Ramadhan hampir seluruh rumah tahanan (Rutan) dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menggelar buka Bersama antara WBP dengan keluarga mereka. “Teknis dan waktunya masing-masing Rutan dan Lapas bisa berbeda,” kata Utami.

Acara ‘Buka Puasa BersamaWarga Binaan Pemasyarakatan dengan Keluarga’ juga digelar beberapa kali di Lapas Klas 1 Cipinang. Pada Kamis, 23 Mei lalu, misalnya, acara digelar di Lapangan Mini Soccer Lapas Cipinang, dihadiri antara lain Kepala Lapas Cipinang Hendra Ekaputra dan Kadivpas kanwilkumham DKI Andika Dwi Prasetya, bersama ratusan WBP dan sanak keluarga mereka. (*)

  • Bagikan