Operasi Gabungan Sasaran Pelaku Balap Liar, Polisi Amankan 14 Motor

  • Bagikan
DIAMANKAN – Belasan sepeda motor diamankan jajaran Polres Pekalongan Kota dalam razia gabungan dengan sasaran aksi balap liar di Jalan Kartini, Minggu (26/5) dini hari. (WAHYU HIDAYAT/RP)

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Sebanyak 14 unit sepeda motor diamankan pihak kepolisian dalam operasi gabungan yang digelar jajaran Polres Pekalongan Kota bersama Kodim 0710/Pekalongan dengan sasaran aksi balap liar di Jalan Kartini, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, Minggu (26/5) dini hari.

Polisi juga menilang pengendara belasan sepeda motor tersebut karena tidak membawa kelengkapan surat-surat kendaraan, tidak memakai helm, serta kondisi kendaraan yang tidak memenuhi syarat kelengkapan teknis.

Kendaraan-kendaraan itu diduga dipakai oleh sejumlah pemuda yang melakukan balap liar di Jalan Kartini. Beberapa lainnya merupakan kendaraan milik warga yang menonton maupun yang kebetulan melintasi jalan tersebut.

Kapolres Pekalongan Kota AKBP Ferry Sandy Sitepu, melalui Kasat Sabhara AKP Sumarjo menjelaskan operasi tersebut merupakan bagian dari kegiatan kepolisian yang ditingkatkan (KKYD) dalam skala besar dengan tujuan menciptakan situasi kamtibmas yang aman kondusif selama bulan Ramadan maupun pasca pengumuman rekapitulasi Pilpres dan Pileg 2019.

Dijelaskan Sumarjo, dalam operasi balap liar tersebut, salah satu ruas jalan yang menjadi sasaran adalah Jalan Kartini. “Informasi dari masyarakat di Jalan Kartini sering ada balap liar. Operasi tadi, hasilnya ada 15 orang dan 14 sepeda motor yang kita amankan dan kita tilang,” kata Sumarjo.

Belasan orang berikut sepeda motor itu selanjutnya dibawa ke Mapolres Pekalongan Kota. Mereka yang dibawa ini sebagian besar masih berusia remaja.

“Karena mereka masih anak-anak, mereka akan kita bina. Pengakuan mereka juga hanya nonton. Tindak lanjutnya nanti akan kita bina agar tidak melakukan balap liar,” tandasnya.

Sumarjo menambahkan bahwa aksi balap liar sudah sangat meresahkan masyarakat dan mengganggu kenyamanan masyarakat, khususnya selama bulan Ramadan.

“Kita sudah sering melakukan operasi di lokasi yang sering dipakai untuk balap liar. Tujuannya untuk mencegah adanya aksi balap liar, menjaga kondusivitas wilayah, dan menjaga ketentraman masyarakat,” imbuh Sumarjo. (way/RP)

  • Bagikan