Genangan Rob di Kota Pekalongan Makin Meluas

  • Bagikan

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Banjir rob kembali menggenangi sejumlah wilayah Kota Pekalongan, Selasa (14/5) sore. Bahkan kali ini, genangan rob meluas dan menyentuh titik-titik yang bukan merupakan wilayah langganan banjir rob.

Jika sebelumnya rob hanya menggenangi wilayah di Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat, kali ini rob sudah mulai merangsek hingga wilayah Kecamatan Pekalongan Timur diantaranya di Jalan Blimbing, Jalan Semarang hingga Jalan Surabaya.

Meskipun sebelumnya wilayah Kecamatan Pekalongan Timur, yakni Kelurahan Klego, juga sudah sering terendam rob namun kali ini cakupan rob mulai meluas ke arah selatan.

Jika dihitung lewat aplikasi Google Maps, rob sudah menyentuh jarak 3 kilometer ke wilayah selatan dengan pengukuran mulai dari bibir pantai hingga ke titik genangan terakhir di selatan yakni Jalan Surabaya.

Di Jalan Surabaya, genangan rob mencapai ketinggian 10 sentimeter hingga 15 sentimeter. Genangan dengan ketinggian yang sama juga terjadi di Jalan Blimbing dan Jalan Semarang. Sedangkan di wilayah Pekalongan Utara dan Pekalongan Barat, sejumlah kelurahan menjadi lokasi terparah seperti Krapyak, Pariskratonkramat, Bugisan Panjang Wetan, Kandang Panjang, Panjang Baru dan Padukuhan Kraton. Di Krapyak dan Bugisan, puluhan rumah bahkan terendam dengan ketinggian mencapai 30 sentimeter.

Rob juga diperparah dengan kondisi gelombang tinggi yang terjadi di Pantai Pekalongan. Menurut laporan PMI Kota Pekalongan, sejak pukul 15.00 gelombang pantai mulai limpas melewati tanggul di sepanjang Jalan Pantaisari.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Pekalongan, Suseno, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa rob yang terjadi kali ini juga diperparah kondisi gelombang tinggi. Dikatakan Suseno, kondisi gelombang tinggi di Laut Jawa diprediksi masih akan terjadi hingga akhir Mei. “Kondisi rob diperparah gelombang tinggi yang terjadi,” tuturnya.

Mengenai wilayah yang terendam, dia mengatakan bahwa rob kali ini sudah menyentuh wilayah baru yang lebih luas. Wilayah paling selatan yang terendam rob yakni di Jalan Surabaya. “Paling jauh di Jalan Surabaya. Berdasarkan laporan dari teman-teman di lapangan ketinggian rob di sana mencapai 15 sentimeter,” tambahnya.

Terkait tindakan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, Suseno menyatakan BPBD akan memasang tanggul darurat dan pompanisasi di beberapa wilayah. Tanggul darurat akan dipasang di Sungai Bremi Tirto dan parapet di Krapyak. Tindakan tersebut diharapkan dapat meminimalisir rob di wilayah-wilayah yang terendam cukup parah.

Warga Kelurahan Krapyak, Adi Sujadi mengatakan, rob yang terjadi kali ini termasuk yang paling tinggi dibandingkan kejadian pada minggu-minggu sebelumnya. “Puluhan rumah warga terendam antara 30 sentimeter hingga 60 sentimeter. Air naik sejak pukul 3 sore,” tuturnya.

Adi mengatakan, warga Krapyak sudah mulai jenuh dan bingung. Sebab akhir-akhir ini Krapyak menjadi salah satu wilayah terparah yang direndam rob.

“Warga Krapyak sudah mulai jenuh dan geram. Selama ini ada polder yang baru di Krapyak lor di Jalan Mahakam tapi belum berfungsi atau belum diresmikan pemerintah kami tidak tahu. Katanya polder itu untuk menyedot air saat rob tapi sekarang belum ada buktinya,” ujar Adi. (nul/RP)

  • Bagikan