Pedagang Alun-alun Kota Pekalongan Tolak Relokasi, Ini Alasannya

TOLAK PINDAH – Puluhan pedagang Alun-alun menggelar aksi di depan Kantor Walikota Pekalongan untuk menyampaikan penolakan rencana relokasi. (M. AINUL ATHO’/RP)

PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Puluhan pedagang Alun-alun Kota Pekalongan menggelar aksi di depan Kantor Walikota Pekalongan, Jumat (10/5). Aksi digelar dalam rangka menyampaikan penolakan terhadap rencana Pemkot Pekalongan yang akan merelokasi pedagang di Kawasan Alun-alun.

Pemkot memang berencana memindahkan seluruh pedagang untuk ditempatkan di bangunan baru yang berlokasi di eks Pasar Senggol Sugihwaras.

“Kam tidak mau dipindahkan dari Alun-alun. Karena apa, karena Alun-alun itu adalah pusat ekonomi di Kota Pekalongan. Jadi kami minta agar dipikirkan kembali untuk memindahkan kami. Para pedagang tidak masalah jika Alun-alun mau direnovasi yang terpenting pedagang tetap berjualan disana dan tidak dipindah kemana-mana,” ungkap salah satu pedagang, Sochib.

Para pedagang bahkan mengaku sudah mendapatkan surat yang meminta agar berpindah ke bagian dalam lapangan, atau bagian rumput mulai 8 Mei kemarin. Sochib menyatakan bahwa pedagang selama ini tidak pernah meminta apapun dari pemerintah sehingga kali ini mereka hanya meminta agar tidak direlokasi ke tempat lain.

“Tolonglah rencana ini dihentikan sampai sini agar para pedagang tidak direlokasi. Silakan kalau Alun-alun mau dibangun lebih bagus kami mendukung tapi kita tidak mau dipindahkan,” tambah Koordinator Pedagang Fashion tersebut.

Sochib juga mengaku tidak mengetahui kemana pedagang akan dipindah karena belum pernah mendapatkan sosialisasi.

Koordinator Pedagang, Rohmat menyatakan hal serupa. Pedagang dikatakannya tidak bersedia untuk dipindah ke lokasi lain. “Jangan sampai pedagang dipindah dari Alun-alun. Kami menolak rencana tersebut,” tegasnya.

Setelah menyampaikan aspirasi di depan Kantor Walikota, para pedagang ditemui oleh Anggota DPRD Kota Pekalongan dari Komisi B, Mofid. Bersama Mofid, kemudian pedagang diterima oleh Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih didampingi Asisten 1, Doyo Budi Wibowo dan sejumlah pejabat dari OPD terkait.

Dalam pertemuan tersebut, Sekda memaparkan mengenai rencana Pemkot membangun gedung baru yang diperuntukkan bagi pedagang Alun-alun di lahan eks Pasar Senggol.

Di lokasi tersebut, nantinya akan dibangun gedung dengan dua tingkat dengan pembagian pedagang kuliner di lantai satu dan pedagang fashion di lantai dua. Sementara Alun-alun akan ditata lebih indah sebagai kawasan terbuka bagi masyarakat.

“Kami tidak serta merta memindahkan tapi tidak memberikan fasilitasi atau solusi yang lebih baik. Di lokasi baru tersebut semua akan disiapkan mulai dari akses hingga tempat parkir. Memang selama ini rencana tersebut belum tersosialisasikan kepada para pedagang karena kami masih fokus untuk sosialisasi dan memindahkan pedagang di Pasar Senggol Sugihwaras ke Kuripan,” tutur Sekda.

Dia menambahkan, dengan rencana tersebut diharapkan kesejahteraan dan kondisi pedagang akan semakin meningkat.

“Jadi bukan mendholimi pedagang, tidak. Justru kami ingin meningkakan kesejahteraan para pedagang dengan menempatkan ke lokasi yang lebih baik dan permanen. Tapi nanti aspirasi yang disampaikan pedagang akan tetap kami teruskan ke pimpinan,” katanya.

Kepala Dinagkop dan UKM, Zaenul Hakim menambahkan, dengan memindahkan ke tempat yang representatif maka pedagang diharapkan bisa lebih nyaman dalam menjalankan kegiatannya dan mendapatkan penghasilan lebih baik. Di lokasi baru, pemerintah sudah menyiapkan kios permanen tanpa bongkar pasang tenda dan lebih higienis.

“Rencana pembangunan akan dilakukan mulai tahun depan dengan anggaran Rp7 miliar. Kemudian akan dilanjutkan tahun selanjutnya dengan anggaran Rp5 miliar. Total kebutuhan anggaran untuk pembangunan gedung baru tersebut sebesar Rp12 miliar. Targetnya pedagang bisa menempati lokasi dua tahun kedepan,” tandasnya.(nul/RP)