Pabrik Pengolahan Kayu di Batang Terbakar, Kerugian Ratusan Juta Rupiah

  • Bagikan
Petugas pemadam kebakaran dibantu polisi dan warga berusaha memadamkan api. (Dok Istimewa)

BATANG, RAKYATJATENG – Kebakaran terjadi di pabrik pengolahan kayu CV Failin yang berada di Desa Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (10/5/2019). Mesin oven yang berada di dalam pabrik yang memproduksi kayu Balken itu terbakar. Beruntung, api bisa dengan cepat dipadamkan, sehingga tak merembet kebagian lainnya dan tidak menimbulkan korban.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, sekitar pukul 08.00 Wib dua pekerja, Triyono dan Andi Widiyanto melaksanakan pembongkaran kayu balken di ruang oven dengan menggunakan forklin, dan langsung dibawa ke ruang produksi.

Sekira pukul 09.30 Wib pekerja lainnya, Mugiono melihat asap keluar dari ruang oven yang sedang di bongkar baru setengah jalan tersebut. Melihat hal itu, Mugiono memberitahu Triyono dan Andi Widiyanto yang sedang di ruang produksi, kemudian keduanya mengambil lagi tumpukan kayu dengan forklin. Namun dari dalam langsung keluar api yang besar dan sudah membakar kayu balken yang ada dibagian dalam.

Kapolsek Limpung Polres Batang AKP Donni Krestanto mengatakan, berdasarkan keterangan saksi mata, api mulai terlihat membakar bagian oven sekitar pukul 9.30 wib. Api dengan cepat merambat bagian sekitar mesin, karena terdapat material kayu yang mudah terbakar.

“Begitu mendapat laporan, kita langsung berkoordinasi dengan pemadam kebakaran dan langsung meluncur ke lokasi kejadian,” ujar AKP Donni.

Tiga unit mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian tak lama setelah mendapat laporan. Perlu waktu sekitar 30 menit untuk petugas pemadam memadamkan api.

Berkat kecepatan petugas pemadam kebakaran yang datang lokasi, membuat api bisa dipadamkan sebelum merembet ke pengolahan kayu lainnya, sehingga kerugian dapat diminimalisir.

Setelah api padam, petugas kepolisian melakukan olah tempat kejadian dan juga meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Kebakaran sendiri terjadi diduga akibat suhu di dalam ruang oven yang terlalu tinggi, sehingga membakar kayu balken berupa kayu sengon dan albasia yang kondisinya sudah sangat kering. Akibat kejadian itu, pihak perusahaan diperkirakan mengalami kerugian hingga Rp150 jutaan. (red/RP)

  • Bagikan