Prediksi Valencia vs Arsenal: Dominasi Klub Inggris di Pentas Eropa

RAKYATJATENG – Final Liga Champions 2018-2019 mempertemukan dua klub Inggris alias all english final yakni Liverpool kontra Tottenham Hotspur. Dominasi klub Inggris di pentas Eropa pada musim ini pun berpeluang berlanjut. Di ajang Liga Europa, Arsenal dan Chelsea punya kans menciptakan all English final.
Arsenal bertekad memastikan tiket final Liga Europa saat bertandang ke markas Valencia, Stadion Mestalla, Jumat (10/5) dini hari WIB. The Gunners datang dengan modal kemenangan 3-1 pada leg pertama di Stadion Emirates. Hasil seri atau minimal kalah dengan selisih satu gol membuat tim asuhan Unai Emery itu melaju ke final.
Meski begitu, The Gunners tak boleh terlena. Dalam sejarahnya, Arsenal tak pernah meraih kemenangan saat bertandang ke Mestalla. Itu menjadi hal yang diwaspadai oleh Emery.
Hanya saja, Arsenal memiliki modal pada sosok Emery. Sepanjang karirnya sebagai pelatih, Emery telah tiga kali membawa klub asuhannya ke final Liga Europa. Hebatnya, selalu diakhiri dengan gelar juara. Dan, itu dilakukan bersama satu klub yakni Sevilla pada 2013-2014, 2014-2015, dan 2015-2016.
Tentu saja, Emery ingin menapaki final keempatnya di Liga Europa bersama Arsenal. Terlepas dari itu, dia pun tetap mewaspadai Valencia yang notabene pernah dia latih pada 2008-2012. Dia sadar bahwa Valencia adalah klub yang selalu bisa menyulitkan.
Sementara itu, kiper Arsenal, Petr Cech, mengaku tidak ingin melewatkan kesempatan merasakan atmosfer final Liga Europa kembali. Cech pernah merasakannya ketika masih membela Chelsea pada 2012-2013. Terlebih, musim ini adalah musim terakhirnya mengenakan jersey merah Arsenal.
“Seperti yang selalu saya katakan dan selalu saya harapkan. Laga terakhir saya untuk Arsenal di Baku (final Liga Europa),” harap penjaga gawang berusia 36 tahun itu.
Di sisi lain, Valencia sadar dalam posisi tertekan usai kalah 1-3 pada leg pertama. Meski begitu, pelatih Marcelino Garcia Toral tak patah harapan. Justru tim asuhannya bakal membuat kejutan seperti yang dilakukan Liverpool dan Tottenham.
Ya, Marcelino mengakui bahwa perjuangan pantang menyerah yang dilakukan Liverpool dan Tottenham telah menginspirasi pasukannya. Dari kekalahan menjadi kemenangan dan lolos ke final.
Penyerang Los Che, Kevin Gameiro, sangat antusias menatap laga nanti. Bahkan, dia yakin bisa membalikkan keadaan. Dia pernah melakukannya saa bersama Sevilla dan itu terjadi di Mestalla.
“Saya selalu berharap melakukannya kembali di Mestalla,” ucap Gameiro dalam wawancara kepada Super Deportes.
Gameiro memiliki momen indah ketika sukses membawa Sevilla lolos ke final Liga Europa 2013-2014 secara dramatis. Uniknya, itu terjadi di Mestalla dan melawan Valencia. Sevilla yang sudah unggul 2 gol pada leg pertama, tertinggal tiga gol sampai menit-menit akhir pada leg kedua di Mestalla.
Dan, berawal dari passing-nya, Federico Fazio memberi header assist ke Stephane Mbia yang kemudian berbuah gol. Dramatisnya, itu terjadi di menit keempat injury time. Sevilla saat itu dilatih Emery.
Sevilla pun melaju ke final berkat satu gol tandang meski agregat sama kuat 3-3.
Kini, Valencia butuh menang 2-0 lantaran pada pertemuan pertama punya satu gol tandang. Gameiro menyebut, butuh gol cepat untuk menundukkan Arsenal. “Itu tak mudah. Atmosfer semifinal Liga Europa tidak sama dengan laga-laga biasa. Anda butuh main lebih kuat dan memainkan sepak bola kami,” katanya.
Pelatih Marcelino meminta skuadnya tak kemasukan dalam laga nanti untuk lebih memudahkan menggapai tiket final. Di ajang Liga Europa, Dani Parejo dkk baru kemasukan satu gol di kandang.
“Kami akan main melawan dua bomber top (Pierre-Emerick Aubameyang dan Alexandre Lacazette), sedikit saja kesalahan akan menghukum kalian,” sebut Marcelino memberikan peringatan kepada anak asuhnya.
Well, apakah dominasi klub Inggris di Eropa akan berlanjut di ajang Liga Europa? Layak untuk dinantikan.
(JPC)