Anies Pastikan Stok Bahan Pokok Aman Sampai Lebaran

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATJATENG – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengecek langsung harga-harga kebutuhan pokok di ibu kota. Pagi ini, dia mendatangi pasar induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Hasilnya, kebutuhan pokok di pasar itu dianggap pada status aman.

Anies menjelaskan, harga bahan pokok di pasar induk Kramat Jati dianggap masih stabil. Bahkan stoknya pun cukup hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.

“Saya ingin sampaikan kepada masyarakat bahwa Insya Allah di Jakarta kebutuhan pokok pangan tidak ada masalah begitu juga jelang lebaran,” ujar Anies di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/5).

Harga bawang putih yang sebelumnya melonjak sampai Rp 48 ribu per kilogramnya juga sudah berangsur turun. Saat ini harganya sudah dikisaran Rp 30 ribu per kilogram. Hal ini disebabkan food station sudah mendapat pasokan bawah butuh sebanyak 29 ton pada Senin (6/5).

“Harganya kalau di sini Rp 30 ribu per kilogram, nanti di eceran sedikit di atasnya, tapi yang penting adalah pasokan supply-nya tersedia,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Anies mengatakan, pengadaan bawang putih akan terus diupayakan oleh Pemprov DKI. Hal ini ditujukan supaya kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi, serta kelangkaan seperti sebelumnya tidak terjadi lagi.

“Nanti malam datang lagi, besok juga datang lagi. Jadi harapannya untuk warga Jakarta kita akan bisa terpenuhi lagi kebutuhan untuk bawang putih dan harganya bisa kembali terjangkau,” jelasnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, bawang putih yang akan datang perharinya sekitar lima kontainer. Dengan muatan 29 ton per kontainernya. Dengan jumlah tersebut diharapkan stoknya bisa menutupi kebutuhan rakyat.

“Jadi mudahan itu akan bisa membantu mengendalikan harga karena supply terpenuhi,” pungkasnya.

Sementara itu, untuk komoditas pangan lain, dipastikan juga aman dengan harga yang stabil. Bahkan untuk beras sempat mengalami penurunan harga, karena stok yang melimpah.

Impor Bawang Putih

Harga komoditas bahan pokok mulai terjadi peningkatan khususnya di wilayah DKI Jakarta. Salah satunya yang naik cukup tinggi yaitu bawang putih. Angka tertinggi mencapai Rp 48 ribu perkilogram di tingkat pasar induk.

“Di pasar induk udah sampai Rp 48 ribu. Itu belum sampai pasar pengecer,” ujar Asisten Perokonomian dan Keuangan Setda DKI Jakarta, Sri Haryati di Balaikota Jakarta, Senin (6/4).

Meski begitu, harga kenaikan bawang putih ini masih fluktuatif. Bahkan pada Kamis dan Jumat lalu sempat turun sampai Rp 22 ribu perkilogram. Sedangkan untuk harga normalnya sendiri di kisaran Rp 20-30 ribu perkilogram.

Sri menuturkan, Menteri Pertanian juga sudah turun langsung ke lapangan untuk menijau harga bawang putih. Dari data yang ditemukan harga bumbu dapur ini rata-rata berkisar Rp 25 ribu

Sementara itu, impor bawang putih menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah ini. Saat ini pihak food station masih menunggu rekomendasi dari Kementan.

“Sehari sebelum hari meeting (sekarang) kita ada rapat dengan Kemendag, kita sampaikan jadi sebetulnya food station sudah punya lisensi untuk impor bawang putih, tapi saat ini terkait dengan rekomendasi dari Kementerian Pertanian,” imbuh Sri.

Sembari memunggu surat rekomendasi, pemprov meminta agar food station melakukan kordinasi dengan importir yang memiliki izin dari Kemendag. Supaya ketika impor sudah dijalankan, prosesnya bisa cepat diselesaikan.

Sedangkan untuk komoditas lain dipastikan tidak mengalami lonjakan harga. Sehingga masyarakat tak perlu khawatir.

“Yang lain oke. Kemarin sempat (harga) ayam naik, sekarang udah baik. Beras tetap, kemarin masih deflasi, yang lain nggak masalah, daging stabil,” sambung Sri.

Lebih lanjut, Sri mengatakan, ketersediaan pangan di DKI Jakarta hingga Hari Raya idulfitri sendiri dipastikan aman. “Data terkait dengan ketersediaan dan kebutuhan dan produksi pangan itu berkisar antara 10 sampai 20 persen dan semuanya sudah kita monitor, semuanya dalam kondisi yang aman,” pungkasnya.

(JPC)

  • Bagikan