SOLO, RAKYATJATENG – Pemerintah Indonesia menargetkan kunjugan wisatawan mancanegara (Wisman) selama kurun waktu 2019 mencapai 20 juta. Target ini naik sebesar 3 juta dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 17 juta. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pun mengadakan berbagai program guna menarik wisman yang berkunjung ke Indonesia.
Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural, Esthy Reko Astuty menyampaikan, target tersebut memang cukup tinggi. Maka dari itu pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar target itu bisa terealisasi tahun ini.
“Target ini memang sabgat tinggi. Sebagaimana tahun lalu saja jumlah kunjungan Wisman sebagaimana data di BPS hanya sebanyak 15,8 juta dari target 17 juta,” terangnya disela menghadiriRakor Sinergitas Program Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata yang diadakan di hotel Alana, Solo, Senin (29/4).
Esthy mengakui bahwa target ini cukuplah berat. Terlebih, selama ini sejumlah bencana juga terjadi di Indonesia. Tentunya hal ini sedikit banyak turut mempengaruhi minat Wisman untuk berkumpul ke Indonesia. Dan salah satu diantaranya adalah terjadinya erupsi Gunung Agung beberapa waktu lalu.
“Untuk mengejar target itu memang cukup sulit, tetapi kami sudah menyiapkan strategi untuk mencapainya. Dan strategi ini juga sudah dicanangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah(RPJMP) pemerintah,” ucapnya.
Program strategis itu, lanjut Esthy, seperti ordenery, ekstra ordenery dan juga program ordenery. Dengan adanya program tersebut pemerintah pun bisa melakukan berbagai upaya seperti Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Terminal (LCT).
Sementara itu, disinggung mengenai kunjungan wisata domestik, Esthy mengungkapkan, sudah melampaui target. Dari target yang hanya 270 juta, dan saat ini sudah tercapai 273 juta.
(JPC)