RSJ Sambang Lihum Siapkan Bangsal untuk Caleg Stres

ILUSTRASI orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). (dok. JPC)

BANJARMASIN, RAKYATJATENG – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum menyediakan kamar khusus bagi calon anggota legislatif (caleg) yang stres akibat kalah di Pemilu 2019. Kepala Instalasi Humas RSJ Sambang Lihum Sulastri mengatakan, ada tiga jenis kamar yang mereka sediakan untuk merawat caleg yang mengalami depresi berat. Yaitu, bangsal, ruang VIP. dan kelas I.

“Daya tampung masing-masing ruangan berbeda. Untuk bangsal memiliki kapasitas 68 tempat tidur. Sementara VIP dan kelas I, masing-masing hanya ada satu unit dan cuma muat untuk satu orang,” katanya dikutip dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group/Fajar Grup), Sabtu (20/4).

Ditambahkannya, di tiga jenis ruangan itu perawatan yang diberikan sama. Hanya saja, di VIP terdapat sejumlah fasilitas tambahan, seperti pendingin ruangan, kamar mandi dalam dan tempat tidur.

“Jadi, nanti tergantung calegnya, mau yang biasa atau yang fasilitasnya lengkap,” tambahnya.

Ditanya berapa biaya perawatan di masing-masing kamar yang disediakan, Sulastri mengaku tidak hapal. Sebab, ada bidang lain yang menanganinya.

“Untuk biaya jujur saya tidak hapal,” ucapnya.

Hingga H+2 masa pencoblosan, Jumat (19/4) kemarin RSJ yang terletak di Jalan Gubernur Syarkawi, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan itu belum menerima caleg yang stres. Direktur RSJ Sambang Lihum Dharma Putra menyampaikan, kalaupun ada caleg stres kemungkinan baru datang sepekan setelah masa pencoblosan.

“Kalau sehari setelah pencobolosan, belum stres. Biasanya satu minggu baru kelihatan gejalanya. Gejalanya depresi dulu dan sering diam,” jelasnya.

Caleg sendiri dapat mengalami depresi berat, menurutnya lantaran terlalu banyak mengeluarkan harta untuk modal dalam pemilu. “Biasanya caleg yang suka bagi-bagi uang atau money politic. Banyak uang yang dikeluarkan, ternyata gagal. Ujung-ujungnya depresi,” ujarnya.

Untuk itu, dia mengingatkan agar para caleg menyiapkan diri untuk mengalami kegagalan, jika tidak terpilih menjadi wakil rakyat. Dengan cara membekali diri pemahaman agama yang baik.

“Kami berharap pada pemilu 2019 tidak ada caleg yang stres, meskipun gagal terpilih. Karena pada dasarnya mereka sehat semua, bahkan sudah melalui serangkaian tes yang kita lakukan,” pungkasnya.

(JPC)