PEKALONGAN, RAKYATJATENG – Rangsangan Gambar Bekal Moral (Ragam Bemo) merupakan cerita bergambar hasil karya dari perwakilan pendidik RAM NU Masyithoh Karadenan, saat mengikuti lomba gebyar PAUD yang digelar oleh Dindik Kota Pekalongan. Buku tersebut berhasil lolos dan memasuki babak Nasional, mewakili Provinsi Jawa Tengah, Selasa (9/3).
Pengarang buku Ragam Bemo, Fauziyah, menyampaikan buku tersebut merupakan hasil karya untuk mempermudah para siswa usia dini untuk mengenal budaya lokal serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya.
“Kita mengangkat tema tentang Syawalan, karena memang Syawalan adalah tradisi khas Kota Pekalongan ya. Jadi anak-anak bisa lebih paham tentang budaya dan tradisi di kota sendiri,” ungkap Fauziyah.
Selain penekanan pada tradisi dan budaya, Ragam Bemo pun tak luput dari unsur nilai-nilai karakter yang hendak disematkan pada para siswa.
“Syawalan itu punya banyak nilai ya, bagaiamna filosofi lopis, misalnya mulai dari pengikatnya bisa diumpamakan sebagai persaudaraan yang kuat, berdoa sebelum makan, etika menerima tamu meskipun tamunya orang yang tak dikenal, sampai budaya antri yang harus senantiasa dijaga saat ingin mendapatkan lopis,” imbuhnya.
Bahkan tak hanya berhenti pada aspek karakter, Ragam Bemo juga mampu melatih aspek kognitif para siswa dengan warna-warnai yang diciptakan dalam setiap gambar, para pengunjung yang datang di acara Syawalan dan lain sebagainnya.
“Karena ini bentuknya gambar, jadi sedikit tulisan dan banyak gambar sehingga warna pun memeriahkan buku agar lebih menarik bagi anak usia dini,” imbuhnya.
Fauziyah menambahkan, ia sudah mempraktekkan secara langsung buku Ragam Bemo bagi peserta didiknya. Dan terlihat para siswa sangat antusias, karena ceritanya dekat dengan mereka, visualnya menarik sehingga penanaman nilai mudah untuk disampaikan.
“Saya sampai memikirkan tentang kemudahan para siswa untuk mengakses buku ini tanpa kesusahan, yaitu dengan membuat dua buah buku dengan ukuran yang berbeda. Satu buku dalam bentuk ukuran besar yang bisa dilihat bersama saat di sekolah, serta buku ukuran kecil yang bisa dibawa anak-anak untuk dipinjam,” terangnya.
Fauziyah berharap, dengan adanya buku Ragam Bemo bisa menjadi salah satu alternatif buku yang mudah difahami dan menarik bagi anak usia dini. Sehingga penanaman karakter yang diharapakan bisa tercapai dengan baik, serta Ragam Bemo bisa digandakan untuk melengkapi koleksi di lembaga PAUD yang lain. (mal/RP)