Diserang Walang Sangit, Panen Padi Menurun

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BANTUL – Petani di Bantul,, DIJ, mengalami kerugian. Sebab padi yang mereka panen terserang hama walang sangit dan gabuk (hampa). Hasil panen hanya separo dari panen sebelumnya.

Seperti dituturkan salah seorang petani dari Kwen 1, RT 04 Timbulharjo, Sewon, Bantul, Budi Utomo. Dia mengaku merugi. Itulah yang dirasakan petani asal

”Padinya, rata-rata yang isi hanya bagian pucuk. Pangkalnya gabuk,” tutur Budi kepada Radar Jogja (Grup Fajar), Rabu (10/4).

Tanaman padinya kebanyakan roboh. Karena terlalu sering terendam air. Lantaran curah hujan tinggi beberapa waktu lalu. Sehingga hasilnya tidak maksimal. Selain itu serangan walang sangit tidak terbendung.

”Sudah disemprot pakai obat walang sangit tidak mati. Padahal sudah tiga kali saya melakukan penyemprotan,” kata Budi.

Dikatakan, jika panen normal, sawah seluas 1.200 meter persegi miliknya, mampu menghasilkan 14 karung padi. Budi memprediksi, panen saat ini, dia hanya mendapat tujuh karung.

Karena hasil panen minim, dia tak mampu membayar tenaga untuk membantu memanen padi. Budi memanen sendiri selama 15 hari.
”Kalau dapatnya hanya tujuh karung, untuk bawon (ongkos berupa padi bersih) paling tidak dua karung untuk empat orang. Sisanya untuk modal beli pupuk dan bajak sawah tidak cukup,” keluh Budi.

Hal senada dikatakan petani Hadi Prawito, 72, asal Pelemsewu, Panggungharjo, Sewon. Menurut Hadi, panen kali ini menurun. Tapi tak separah panen pertama 2018.

Dulu, padi memerah terkena wereng. Saat ini diserang walang sangit. ”Dampaknya tak separah wereng. Masih banyak padi yang bisa diselamatkan,” ungkap Hadi.

Jenis bibit padi yang ditanam berpengaruh pada ketahanan penyakit.”Jika rajin menyemprot dan memberi pupuk pasti padinya aman,” ujar Hadi. (cr6/iwa/mg3/jpc)

  • Bagikan