Soal Pernyataan Jalan Tol yang Kontroversi, Hendi: Mau Maki-maki Saya Silakan

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Walikota Semarang Hendrar Prihadi akhirnya memberikan respon soal kontroversi pernyataannya tentang jalan tol yang ditulis di berbagai media jadi kontroversi.

Pria yang akrab disapa Hendi ini bisa menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur di era Jokowi seperti jalan tol dirasakan oleh masyarakat.

Ia bahkan mengatakan jika polemik yang beredar perihal pernyataannya, sebagai pengantar menjelang debat kedua pilpres pada 17 Februari 2019, salah satunya akan membahas terkait infrastruktur.

Walikota Semarang yang juga politisi muda PDI Perjuangan itu menyebutkan jika candaannya yang kemudian dikutip sebagai penyataan tegas pada saat presiden Jokowi bertemu dengan pengusaha se-Jawa Tengah di Semarang, membuat banyak pihak mengakui jika pembangunan jalan tol yang dilakukan Presiden Jokowi adalah untuk seluruh masyarakat.

“Jadi suka tidak suka sama Pak Jokowi, semua pakai jalan tol kan? Gitu saja cukup, dipahami sendiri-sendiri saja,” kata Hendi, Senin (4/1)

“Dua hari kemarin saya bukannya tidak mau klarifikasi, tapi karena memang untuk memancing respon masyarakat. Akhirnya kan diakui sendiri kalau pembangunan jalan tol itu untuk seluruh masyarakat, berarti kan pembangunannya dirasakan,” imbuhnya.

Dia pun mempersilakan semua pihak yang ingin berkomentar terkait cadaannya yang bernada sarkas tersebut.

“Lo monggo, mau komentar apa monggo, mau maki-maki saya silakan, itu kan berarti omongan saya di notice. Justru bagus, daripada terus ngotot kalau bangun jalan tol bukan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Dia menyampaikan, kapasitasnya pada acara Sabtu lalu bukan sebagai Wali Kota Semarang, tetapi tokoh masyarakat yakni Ketua Partai PDIP Kota Semarang.

“Bukan Wali Kota. Saya saat itu sudah mengajukan cuti. Surat cuti juga ada jika mau dicek,” ujarnya.

Dia menjelaskan, dalam acara resmi pihaknya tidak pernah menyampaikan hal seperti yang tersebar di media massa terkait jalan tol. Pada saat acara Kampanye Paslon 01 di MG Setos lalu, ada acara ice breaking sebelum Jokowi tiba.

“Saat itu, saya harus membuat para pendukung semangat. Salah satunya menyampaikan terkait jalan tol bahwa ada percepatan pembanguban jalan tol,” terangnya.

Lanjut Hendi, beberapa orang di media sosial mencibir bahwa jalan tol juga digagas oleh para pemimpin terdahulu. Namun, dia menekankan keberanian Presiden Joko Widodo bahwa jalan tol dapat diselesaikan tidak kurang dari empat tahun.

“Artinya, itu pesan yang ingin saya sampaikan saat itu untuk kemudian para pendukung lebih bersemangat, pilihannya tidak keliru untuk 01,” katanya.

Adapun satu diantara ratusan respon respon atas pernyataan Hendi terkait jalan tol sendiri datang dari Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade. Dirinya mengatakan jika jalan tol yang dibangun adalah milik rakyat, bukan orang per orang.

“Kami terus terang sangat kecewa dengan pernyataan Walikota Semarang. Soal prestasi pak Jokowi membangun Trans Jawa tentu harus kita apresiasi,” terangnya.

“Tapi jalan tol itu adalah milik rakyat bukan milik pribadi, bukan milik pak Jokowi,” lanjut Andre.

Sebelumnya, pada kegiatan silaturahmi dengan pengusaha se-Jawa Tengah di Kota Semarang, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo juga menyindir pernyataan pihak-pihak yang mengatakan tidak membutuhkan jalan tol.

“Silakan ada orang ngomong kepada saya, pak kita enggak mau makan jalan tol. Ya kalau enggak ngerti teori ekonomi makro sulit saya menjelaskan,” ungkap Jokowi, Sabtu (2/2).

“Atau kalau memang benci dan enggak senang, dijelaskan kayak apa ya enggak nyambung,” tambahnya.

Di sisi lain, penyataan Hendi sebagai politisi muda PDI Perjuangan juga mendapat dukungan dari Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto.

“Jangan gara-gara pemilu, semua dianggap sebagai ada persoalan, dilihat dari sisi negatifnya,” ucapnya.

“Mari kita lihat secara objektif prestasi pemimpin, karena kepemimpinan Pak Jokowi untuk semua warga bangsa,” tegas Hasto soal pernyataan Hendi. (sen)

  • Bagikan