Februari, Ribuan Lampion Terangi Kota Solo

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Setiap Februari, ada hal menarik di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Salah satunya dengan hadirnya ribuan lampion. Benda itu terpasang di beberapa titik. Seperti di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Urip Sumoharjo atau depan Pasar Gede Solo. Setidaknya ada 5.000 lampion tergantung di jalan. Keberadaan lampion-lampion sekaligus menandai kemeriahan perayaan Tahun Baru Imlek.

Seperti diketahui, kawasan Pasar Gede merupakan wilayah pecinan terbesar di Solo. Pemasangan lampion gantung sudah berjalan sejak beberapa tahun silam. Serta terus berulang setiap menjelang perayaan Imlek. Setiap kali memasuki Februari atau akhir Januari, panitia mulai menyalakan ribuan lampion. Keindahan inilah yang menarik perhatian masyarakat.

Senin (28/1) malam, untuk pertama kalinya panitia menyalakan lampion. Keindahan seketika menghiasi kawasan tersebut. Ribuan warga pun seakan tumpah ruah di kawasan tersebut. Tidak hanya dari Sol, warga dari berbagai wilayah lain juga berdatangan. Seperti dari Boyolali, Sragen, Karanganyar dan lainnya. Keindahan ribuan lampion gantung seolah menyulap kawasan pecinan di Pasar Gede.

Warga yang sudah begitu antusias langsung memanfaatkan momen tersebut untuk berswafoto. Ada yang bergaya di bawah tugu jam Pasar Gede, di bawah ribuan lampion Pasar Gede, dan titik lain yang sekiranya menarik.

Panitia juga menempatkan lampion shio. Letaknya berjajar di depan Pasar Gede. Sebelumnya, lampion shio ditempatkan di tengah Jalan Jenderal Sudirman. Tetapi karena adanya pembangunan, panitia memindahkannya di depan Pasar Gede.

Banyaknya warga yang datang membuat jalanan sempat tersendat. Sejumlah petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub) diterjunkan untuk mengurai lalu lintas. Warga diminta tetap berhati-hati saat berfoto di bawah lampin-lampion tersebut.

“Untuk penyalaan lampion sudah dimulai Senin malam dan rencananya terus menyala sampai 28 Februari mendatang,” terang salah satu panitia Imlek Sumartono Hadinoto kepada JawaPos.com, Selasa (29/1).

Lampion-lampion itu mulai dinyalakan pukul 18.00 WIB dan akan tetap menyala sampai pagi. Jadi bagi masyarakat yang ingin berfoto, sekiranya datang setelah pukul 18.00 WIB.

Salah seorang warga Boyolali, Rahma, 27, mengungkapkan, dirinya hampir setiap tahun datang untuk melihat keindahan lampion. Menurutnya, kesempatan ini menjadi momen yang cukup menarik. “Kan ini hanya sekali dalam setahun. Makanya ini menjadi momen yang sangat indah untuk diabadikan,” ucapnya.

(JPC)

  • Bagikan