Tahun Baru, Semarang Siap Hadirkan Air Mancur Menari dan J-Rocks

SEMARANG, RAKYATJATENG – Menyambut datangnya pergantian tahun di Kota Semarang, Pemerintah setempat telah menyiapkan berbagai acara guna memeriahkannya. Salah satunya adalah peresmian Semarang Bridge Fountain atau air mancur menari di Jembatan Banjir Kanal Barat (BKB) yang membuat adanya sejumlah pengalihan arus lalu lintas.

Kasatlantas Polrestabes Semarang AKBP Yuswanto Ardi mengatakan, peresmian Semarang Bridge Fountain pada tanggal 31 Januari nanti diperkirakan menjadi magnet bagi para penikmat perayaan malam pergantian tahun. Oleh karenanya, akses terkoneksi dengan area BKB juga mulai diantisipasi.

“Fokus kita BKB, tapi juga tak meninggalkan Simpang Lima sebagai ikon kota ini. Kita rencanakan penutupan jalan tapi sifatnya tentative. Sebisa mungkin tak dilakukan penutupan,” ujar Ardi melalui sambungan telepon, Minggu (30/12).

Peluncuran dan pertunjukkan atraksi air mancur menari itu sesuai jadwal juga akan dilengkapi dengan tontonan acara musik, dengan bintang tamu J-Rocks. Ada dua buah panggung yang rencananya didirikan di Jalan Madukoro Raya dan Jalan Bojong Salaman.

“Untuk akses ke Madukoro, kita akan lakukan penutupan di Kantor Bea Cukai itu, Simpang Madukoro. Kita alihkan ke selatan melalui Yos Sudarso terus ke Kalibanteng. Baru masuk ke kota,” terangnya.

Apabila nanti jalur ini sudah tak kuat menampung volume kendaraan, Jalan Pamularsih mulai diandalkan. Baik dari Barat ke Timur atau sebaliknya. “Kalau dari Timur, di Tugu Muda kita arahkan ke Dr Sutomo. Pos Kaligarang belok kanan ke Petompon, Bongsari sampai Kalibanteng,” lanjutnya.

Jalan Simongan, katanya, juga akan dibuat satu arah. Dari utara ke selatan. Lalu, Jembatan Pleret rencananya juga bakalan ditutup agar tak ada persilangan arus di sana.

“Kemudian arus lalin dari Jalan Puspowarno selatan dialihkan ke Simongan. Selanjutnya, arus lalin Jalan Suyudono atau Pasar Bulu dialihkan ke Basudewo. Karena Bojong Salaman nanti juga jadi area parkir,” terangnya lagi.

Untuk kawasan Simpang Lima, katanya, sebenarnya diupayakan tidak dilakukan pengalihan arus. Akan tetapi, seperti tahun-tahun sebelumnya, area di sana semakin larut bakal kian ramai atau penuh jadi lautan manusia. Saat itulah jalur ke sana secara alamiah akan tertutup sendiri dan mulai dilakukan pengawasan.

“Satu lagi yakni di Taman Tabanas yang di Gombel itu kami eliminir agar tak ada kendaraan yang parkir di bahu jalan,” tegasnya.

Dalam masa penanganan arus lalu lintas malam pergantian ini, jajaran Satlantas nantinya di-support oleh puluhan pasukan dari SatSabhara. Termasuk untuk mengamankan beberapa jalur yang dianggap rawan kriminalitas.

“Selain itu, karena kantong-kantong parkir jumlahnya masih minim, kami imbau manakala mau datang ke pusat-pusat keramaian, atau perpindahan lokasi, manfaatkan transportasi umum. Tak perlu pakai kendaraan pribadi. Ada juga kendaraan daring. Apalagi kalau cuma dekat, jalan kaki saja juga bisa,” pungkasnya. (gul/JPC)