Walikota Semarang Inisiasi Program Pertanian Perkotaan, Ini Hasilnya

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Mengoptimalkan setiap jengkal lahan menjadi lebih produktif, Walikota Semarang Hendrar Prihadi menginisiasi program urban farming atau pertanian perkotaan di Kota Semarang. Meski baru 2 tahun berjalan, perlahan namun program ini telah mampu menggerakkan warga Kota Semarang untuk membuat lingkungannya lebih ijo royo-royo dan bernilai ekonomi lebih.

Hal tersebut terungkap saat Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu menghadiri kegiatan Farm Field Day atau Hari Temu Lapang Optimalisasi Pekarangan di Blok B Rusun Bandarharjo Lestari, Semarang Utara, Kamis (20/12).

Selain menghadiri kegiatan temu lapang, Walikota Hendi didampingi Ketua TP PKK Kota Semarang, Tia Hendi juga melakukan panen hasil tanaman pekarangan warga Rusun Bandarharjo seperti tanaman sayur okra, kelor, sawi, bunga kol, bawang merah, seledri dan berbagai tanaan buah lainnya.

“Di kota metropolitan yang memiliki keterbatasan lahan, bukan berarti kita tidak bisa menanam. Kegiatan menanam buah dan sayur tetap bisa dilakukan dengan tabulampot (tanaman buah dalam pot), polybag ataupun dengan hidroponik,” ungkap Walikota Hendi.

Kota Semarang, kata Walikota Hendi, masih memiliki 2.700 há lahan pertanian produktif di Kecamatan Gunungati dan Mijen. Selain itu, dirinya terus mendorong warga di 14 kecamatan lainnya untuk melakukan pertanian perkotaan di setiap rumah yang dimiliki. Program urban farming ini sejalan juga dengan Program Hatinya PKK (Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman) yang digawangi Tia Hendi.

Dengan melakukan urban farming, lanjut Walikota Hendi, tak perlu repot lagi kalau ingin memasak. Karena bahan-bahannya sudah tertanam dan bisa dipetik dari pekarangan sendiri. Selain memberikan nilai gizi bagi keluarga, bertani juga meningkatkan nilai ekonomi keluarga.

“Tadi saya beli jus sere, botok kelor semua hasil dari olahan kelompok tani dan wanita tani yang pasti bisa menambah nilai ekonomi keluarga. Kedepan, lakukan terus inovasi-inovasi kreatif seperti misalnya botok pete rasa keju,” pesan Walikota Hendi.

Menggandeng TP PKK dan pendampingan dari Dinas Pertanian Kota Semarang, saat ini telah terbentuk 37 kelompok tani dan kelompok wanita tani yang secara aktif melakukan kegiatan pertanian di lingkungan sekitarnya.

Apresiasi pun diberikan Walikota Hendi, salah satunya kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari yang telah berhasil menjadikan wilayah Rusun Bandarharjo lebih hijau dan indah.

Pada kesempatan yang sama dipamerkan juga berbagai hasil olahan hasil pekarangan dari kelompok tani yang langsung diborong oleh Walikota Hendi. Selain sebagai bentuk apresiasi, hal itu juga dilakukan Hendi untuk memotivasi para kelompok tani untuk terus aktif dan menghijaukan lingkungannya.

Kedepan, Walikota Semarang yang juga merupakan politisi PDI Perjuangan tersebut menargetkan kelompok tani dan wanita tani yang ada dapat lebih merata di seluruh kelurahan dan kecamatan di Kota Semarang.

Diharapkan, dari 37 kelompok tani yang ada akan bertambah hingga 100 kelompok tani dan wanita tani di tahun 2019. Jika terus dikembangkan, dirinya optimis akan banyak agribisnis baru yang bermunculan dari semangat urban farming ini.

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Rusdiana menambahkan, sebagai optimalisasi kegiatan pertanian perkotaan, Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pertanian juga terus melakukan pendampingan dan penyerahan bantuan bibit, toga, tabulampot, hidroponik hingga pemeliharaan serta perlombaan untuk semakin mengaktifkan kegiatan ini.

Sebagai juara I, II dan III dari perlombaan kelompok tani 2018 berturut-turut adalah KWT Lestari Semarang Utara, KT Dewaruci Gayamsari, KT Mekarsari Tembalang.

Sedangkan sebagai juara harapan I, II dan III adalah KT Puswosari Semarang Utara, Sejahtera Banyumanik, Puspatani Semarang Barat. Kepada para pemnang masing-masing mendapatkan piala, tropi penghargaan serta uang pembinaan dengan besaran beragam dari 1,25 hingga 4,5 juta rupiah. (sen)

  • Bagikan