PSIS Rugi Rp 9 Miliar Berkiprah di Liga 1 2018, Ini Penyebabnya

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – PSIS Semarang mengaku rugi secara finansial hingga Rp 9 miliar selama berkompetisi di Liga 1 2018. Musababnya tak lain adalah pembengkakan pengeluaran akibat harus menjalani laga kandang di Stadion Moch Soebroto, Magelang.

“PSIS tahun ini minus Rp 9 miliar. Kami mainnya di Magelang. Kami lebih murah away ke Papua daripada main di Magelang,” kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, Kamis (29/11).

Yoyok menyebut perkiraan pengeluaran tahun ini mulanya hanya kisaran Rp 16 miliar. Namun, hingga jelang akhir musim diketahui membengkak hingga Rp 25 miliar. Lebih karena harus bermain di luar markas mereka di Semarang.

“Karena di Magelang itu sewa stadion mahal, biaya panpel mahal, keamanan mahal, PSIS main udah gitu sewa hotel, untuk tim dan semuanya. Kami juga harus menyiapkan untuk tim lawan, bisa berlipat-lipat,” sambung Yoyok sembari menegaskan itu belum termasuk pengeluaran rutin seperti gaji dan bonus pemain, official, dan lainnya.

Sementara itu, pemasukan PSIS juga tak sebanding kala mereka berlaga kandang di Stadion Jatidiri sebelumnya. Penonton yang datang ke Magelang jauh lebih sedikit. Untuk satu pertandingan pendapatan kotornya hanya berkisar Rp 200 juta, kecuali big match yang bisa sampai dua kali lipat.

“Jauh. Nggak sampai sepersepuluhnya. Kalau di Magelang ibarat seribu penonton, di Jatidiri 10 ribu,” imbuhnya.

Beruntung, ada direksi PT Mahesa Jenar, selaku perusahaan berbadan hukum PSIS yang mau urunan menutup kekurangan dana operasional. Sehingga, dia pun berharap untuk bisa kembali berlaga di Semarang secepatnya. Yang tentunya bisa memangkas banyak semua pengeluaran.

Seperti diketahui, Kompleks Olahraga Jatidiri tengah direnovasi dan diperkirakan untuk lapangan baru bisa dipakai saat pembangunan selesai seluruhnya pada akhir 2021. Walaupun untuk stadionnya selesai pada pertengahan Desember 2018 nanti.

“Stadion Citarum juga sedang direnovasi lampu dan rumputnya, tapi sebenarnya kami tetap boleh pakai selama Liga 1 2018. Hanya saja secara kapasitas penonton nggak mencukupi. Takutnya membludak sampai ke bawah nanti,” pungkas Yoyok.

(gul/JPC)

  • Bagikan