Hari Pahlawan, Komunitas Honda Vario Menelusuri Jejak-jejak Sejarah di Semarang dan Ungaran

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Berbagai kegiatan pun dilakukan untuk mengapresiasi perjuangan para pejuang bangsa terdahulu.

Kali ini, komunitas Honda Vario punya cara unik untuk memperingati hari Pahlawan ala bikers Honda.

Sebanyak 25 orang dari komunitas Honda Vario Semarang (Vario Semarang), Kendal (Vario Kendal) dan Demak (Vario Rider Club Demak) mengikuti kegiatan Amazing Race yang mengangkat tema ‘Vario Hero Mission’

Tidak hanya itu, kegiatan ini juga diikuti oleh Phopira (akun instagram: @phopira), seorang vokalis band metal hardcore dan penyuka otomotif roda dua.

Pada kegiatan ini, bikers diajak menelusuri jejak-jejak sejarah yang ada di Semarang, Ungaran dan Ambarawa. Menilik sejarah perjuangan bangsa Indonesia, para bikers diajak menjelajahi bangunan-bangunan bersejarah seperti Gedung Sarekat Islam (Semarang), Benteng Port Willem II (Ungaran), Monumen Palagan Ambarawa (Ambarawa), dan Benteng Pendem/Port Willem I (Ambarawa) menggunakan motor Honda Vario kesayangan mereka.

Region Head Astra Motor Jateng, Yohanes Kurniawan mengatakan, bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk memperingati Hari Pahlawan dan bertepatan dengan adanya perhelatan akbar milik komunitas Vario di Ambarawa yaitu Jambore Nasional Paguyuban Vario Nusantara ke-VIII.

“Sejarah kadang membuat kita takut atau malas untuk belajar, makanya dengan adanya kegiatan Amazing Race ini kami coba kemas edukasi sejarah dengan cara yang unik dan menyenangkan, dan cocok dengan para bikers Honda,” kata Kurniawan dalam rilisnya, Minggu (11/11).

Kegiatan Amazing Race ini, kata Kurniawan, mengambil titik start di kantor Main Dealer Astra Motor Jateng. Di sini para peserta Amazing Race mendapatkan pengarahan mengenai safety riding dan petunjuk pertama yang mengarahkan komunitas menuju pos satu yaitu di Gedung Sarekat Islam.

Gedung ini merupakan saksi pergerakan nasional yang dibangun menggunakan dana kolektif hasil dari iuran-iuran anggota SI dan iuran-iuran masyarakat umum, tanpa memandang profesi, ideologi, agama, maupun etnis.

Perjalanan dilanjutkan ke pos kedua yaitu Benteng Port Willem II di Ungaran. Bangunan ini pernah dijadikan penjara transit Pangeran Diponegoro sebelum dipindahkan ke Ujung Pandang (Makassar).

Pos ketiga terletak di tempat peringatan pertempuran para pejuang kemerdekaan melawan tentara Gurkha atau Sekutu.

Di tempat ini terdapat Museum Isdiman, anak buah Panglima Besar Jendral Sudirman yang gugur di pertempuran Ambarawa pada 12-15 Desember 1945, yaitu Monumen Palagan Ambarawa.

“Dari permainan di tiap pos, peserta Amazing Race ditantang untuk mendapatkan hadiah berupa paket sembako dimana nantinya hadiah tersebut akan diberikan kepada mantan pejuang kemerdekaan,” ujar Kurniawan.

Benteng Pendem/Port Willem I merupakan pos keempat dan terakhir dari kegiatan Amazing Race ini. Lokasi ini terkenal dengan nama Benteng Pendem karena beberapa bagiannya berada di bawah tanah.

Seusai menyelesaikan permainan di pos keempat dan berhasil mendapatkan hadiah terakhir, para peserta Amazing Race melanjutkan perjalanan ke rumah Soe’eb Rowiyan (88) dan Sukarno (74) yang merupakan perwakilan dari 8 mantan pejuang yang lokasinya tak jauh dari pos keempat untuk memberikan hadiah berupa paket sembako dan baju batik.

“Melalui Amazing Race, Honda sebagai Motore Wong Jawa Tengah ingin memberikan edukasi kepada komunitas Vario tentang bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Jawa Tengah khususnya di Semarang dan sekitarnya. Selain itu, kami berharap para generasi muda dapat memaknai semangat perjuangan pahlawan terdahulu dalam memperjuangkan Tanah Air,” tambah Kurniawan.

Seusai mengikuti kegiatan Amazing Race, para bikers Vario mengikuti Jambore Nasional Vario VII yang diadakan di Lapangan Panglima Besar Jendral Sudirman, Ambarawa.

Jambore Nasional Vario merupakan gelaran akbar komunitas pecinta Honda Vario yang telah dilaksanakan sejak 2010. (sen)

  • Bagikan