Gedung DKK Jadi Percontohan Green Building di Kota Semarang

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Seiring dengan kunjungan wisata ke Kota Semarang yang terus meningkat, kawasan oleh-oleh terpadu di Jalan Pandanaran semakin ramai dipadati pengunjung setiap harinya.

Perkembangan itu tentu saja menjadi sebuah tren positif bagi pertumbuhan ekonomi di Kota Semarang. Namun di sisi lain permasalahan kepadatan lalu lintas di area tersebut menjadi sebuah hal yang mendesak untuk ditangani.

Hal ini mengingat Jalan Pandanaran merupakan salah satu jalan protokol di Kota Semarang yang tak hanya dilalui oleh masyarakat yang ingin berbelanja oleh-oleh saja.

Untuk menangani permasalahan lalu lintas tersebutlah Walikota Semarang Hendrar Prihadi memulai pembangunan area parkir 5 lantai di Jalan Pandanaran yang akan menjadi satu gedung dengan kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang.

Konsep Green Building dipilih Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi tersebut untuk gedung yang rencananya dibangun setinggi 10 lantai itu.

Pada kegiatan Ground-Breaking, Walikota Hendi menjelaskan jika konsep Green Building akan diterapkan secara menyeluruh. Mulai dari penggunaan lampu, penanaman tanaman hijau hingga pengelolaan air limbah untuk dapat digunakan kembali dengan sistem recycle sehingga dapat memberikan sumbangsih positif bagi kualitas lingkungan Kota Semarang.

“Saya ingin nantinya gedung DKK dan parkir ini bisa berkonsep Green Building dan menjadi iconic Kota Semarang. Ini sekaligus untuk menjawab isu pemanasan global yang harus kita sikapi bersama. Kota Semarang juga memiliki komitmen kuat untuk masalah ini,” ujarnya, Senin (5/11).

Gedung yang nantinya akan menjadi percontohan Green Building di Kota Semarang itu sendiri akan dibagi menjadi 3 fungsi dengan rincian 1 basement, 5 lantai untuk gedung DKK dan 5 lantai untuk kantong parkir di kawasan oleh-oleh Jalan Pandanaran. Dan sebagai akses area parkir ke kawasan oleh-oleh akan dibangun jembatan penghubung dari gedung tersebut.

Selain konsep Green Building, gedung DKK dan parkir Pandanaran ini, lanjut Walikota Hendi juga harus mengakomodir dan memberikan kenyamanan bagi kaum difabel dan pejalan kaki.

“Untuk itu, saya meminta agar jembatan penghubung dapat dilengkapi dengan lift,” kata Walikota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut.

Pembangunan gedung setinggi 10 lantai ini rencananya segera dilaksanakan dengan jangka waktu pelaksanaan 420 hari hingga tahun 2019 mendatang.

Dengan sistem multiyears, pembangunan gedung rencananya akan menelan biaya total 70,121 miliar rupiah untuk pembangunan fisik dan 1,465 miliar rupiah untuk manajemen pengawasan. Untuk tahap pertama, di tahun 2018 akan dilakukan pembangunan pondasibasement dan struktur untuk 2 lantai senilai 23 miliar.

Sementara untuk pembangunan gedung akan dilaksanakan oleh PT Sinar Cerah Sempurna, PT Aditya Mulya Pratama dan PT Ayodya Putra Darma KSO selaku pemenang lelang.

Sedangkan untuk manajeman konsultan pengawasan pembangunan akan dilakukan oleh PT Yodya Karya dan pendampingan dari TP4D Kajari Kota Semarang.

Walikota Hendi berharap pembangunan gedung DKK dan gedung parkir Pandanaran ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kota Semarang sekaligus mengatasi kemacetan yang sering dikeluhkan terjadi di kawasan pusat oleh-oleh Kota Semarang ini.

Ketepatan waktu juga dipesankan Walikota Hendi kepada pelaksana pembangunan, sehingga tahun depan gedung ini sudah dapat difungsikan secara maksimal. (sen)

  • Bagikan