Jelang Musim Hujan, Walikota Semarang Tinjau Drainase

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Memasuki musim penghujan yang biasanya dimulai pada bulan Oktober, Walikota Semarang Hendrar Prihadi fokus melakukan peninjauan di sejumlah project infrastruktur yang berhubungan dengan upaya revitalisasi drainase di Kota Semarang.

Walikota Semarang atau yang akrab disapa Hendi itu menuturkan, jika dalam tinjauan di sejumlah tempat tersebut dirinya secara khusus ingin mendorong seluruh pembangunan yang berhubungan dengan sistem drainase dapat segera selesai dan tepat waktu.

Salah satunya dengan mengupayakan tercapainya 100 persen relokasi guna mendukung proses normalisasi Banjir Kanal Timur (BKT).

Hal tersebut disampaikan oleh orang nomor satu di Kota Semarang itu saat meninjau pembangunan area relokasi PKL Karangtempel di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Rabu (10/10).

Didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Iswar Aminuddin dan Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang, Fajar Purwoto, Walikota Hendi meminta agar pembangunan relokasi dapat siap sebelum akhir oktober.

“Dalam catatan kami ada 550 PKL terdampak project normalisasi Banjir Kanal Timur di Kelurahan Karangtempel yang telah siap direlokasi pada akhir Oktober, sehingga untuk pembangunan relokasi ini saya mengharapkan dapat siap sesegera mungkin,” jelasnya.

Walikota Hendi pun mengungkapkan optimismenya untuk mencapai kondisi 100 persen relokasi di area terdampak project normalisasi BKT.

Pasalnya selain memastikan relokasi PKL Kelurahan Karangtempel dapat dilakukan pada akhir Oktober 2018 ini, dirinya menuturkan jika pada tanggal 22 Oktober 2018 nanti PKL Mlatiharjo terdampak normalisasi BKT juga akan melakukan prosesi boyongan ke tempat baru di Penggaron.

Sedangkan untuk PKL terdampak normalisasi BKT di wilayah Bugangan dan Rejosari juga disebutkan akan segera melakukan boyongan.

Dalam tinjauannya tersebut, Walikota Semarang yang juga politisi PDI Perjuangan tersebut juga menegaskan jika project normalisasi BKT mendesak untuk diselesaikan tepat waktu agar mampu menangani rob dan banjir di wilayah Semarang bagian timur.

“Sehingga menjadi sebuah kewajiban untuk semua elemen di Kota Semarang mendukung penyelesaian project ini, termasuk Pemerintah Kota Semarang dan masyarakat secara keseluruhan,” tegasnya.

Adapun project normalisasi BKT sendiri ditargetkan dapat rampung pada tahun 2020. (sen/yon)

  • Bagikan