10 SPBU di Palu Beroperasi 24 Jam

  • Bagikan

PALU, RAKYATJATENG – PT Pertamina (Persero) memastikan sebanyak 10 SPBU dari total 17 SPBU di Kota Palu beroperasi penuh selama 24 jam untuk melayani masyarakat selama masa tanggap darurat pascagempa dan tsunami melanda wilayah tersebut.

“Pembukaan layanan nonstop 24 jam di 10 SBPU membuktikan komitmen Pemerintah yang berupaya melakukan recovery. Pasokan BBM terutama untuk keperluan Basarnas, BNPB, TNI/Polri, Rumah Sakit dan dan fasiltas umum, serta termasuk untuk masyarakat,” kata Direktur Pemasaran Ritel Pertamina, Mas’ud Khamid, di Palu, Selasa (9/10).

Menurut Mas’ud, selama masa tanggap darurat dibutuhkan BBM dalam jumlah besar, berkesinambungan dan tanpa khawatir kehabisan pasokan.

Pada kesempatan itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tidak perlu lagi membawa jerigen untuk membeli BBM karena sudah ada yang 24 jam.

Ke-10 SPBU yang dioperasikan 24 jam yaitu, SPBU I Gusti Ngurah Rai, SPBU Bayoge, SPBU Kartini, SPBU Martadinata, SPBU Pramuka, SPBU Diponegoro, SPBU Taweli, SPBU Talise, SBPU Soekarno Hatta, SPBU Dewi Sartika.

Namun tambahnya, dari 17 SPBU tersebut tiga belum beroperasi yaitu, SPBU Mamboro yang kebutuhan BBM masyarakat di sekitarnya akan didukung dari SPBU terdekat yaitu SPBU Toweli, SPBU Sigi dari SPBU Dewi Sartika, sedangkan SPBU Cumi-Cumi dari SPBU Imam Bonjol.

Meski begitu diperkirakan SPBU Sigi dan SPBU Cumi-Cumi butuh waktu pengoperasian lebih lama karena, Sigi tanahnya mengalami kerusakan. “SPBU Mamboro diperkirakan akan bisa beroperasi pada minggu ini,” ujarnya.

SPBU Sigi rusak karena berada di lintasan sesar gempa yang mengakibatkan akses ke wilayah itu tertutup, sedangkan SPBU Cumi-Cumi berada di daerah yang dilintasi Jembatan Kuning yang juga ikut ambruk diterpa tsunami.

Secara keseluruhan tambah Mas’ud, kapasitas masing-masing SPBU ditingkatkan hingga dua kali lipat, di mana rata-rata setiap SPBU mencapai 12.000-15.000 kilo liter. Namun juga disiagakan mobil SPBU berdispenser berkapasitas 5.000 kilo liter, 16.000 kilo liter hingga 24.000 kilo liter. Kebutuhan BBM dipasok dari Terminal BBM Donggala.

Dengan begitu, layanan Pertamina selama tanggap darurat di Palu, Donggala dan Sigi, hampir mencapai 100 persen.

“Saya juga sudah mengecek SPBU di Siranje yang berlokasi 100 km dari arah pantai Barat Palu, saat ini sudah tidak ada lagi antrean. Semuanya sudah normal,” ujarnya. (Ant)

  • Bagikan