Pakai Batu Alam, Dana Revitalisasi Kota Lama Semarang Bertambah

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Dana revitalisasi kawasan Kota Lama Semarang dipastikan bertambah. Dari yang awalnya diterima Rp 165 miliar menjadi Rp 200 miliar karena adanya penggunaan material batu alam murni pada beberapa bagian infrastruktur.

Hevearita Gunaryanti Rahayu selaku Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BP2KL) mengungkapkan, penambahan dana Rp 35 miliar muncul lantaran ada permintaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Mereka menginginkan kawasan bersejarah di Kota Lunpia itu lebih diperindah dengan menggunakan sentuhan batu alam.

“Tadi diperkirakan sekitar Rp 200 miliar, ya karena paving dan furniture-nya juga diganti dengan batu alam. Terus design-nya itu baru saya minta besok. Termasuk perbaikan dan melanjutkan proyek ducting dan drainasenya,” ungkap perempuan yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota setempat itu, Rabu (19/9).

Perempuan yang karib disapa Mbak Ita itu berujar, keputusan penambahan dana revitalisasi ditetapkan pada rapat yang melibatkan pihak dari Kementerian PUPR, Pemkot Semarang, arsitek pengampu proyek serta pihak kontraktor.

Lebih lanjut, Ita mengatakan bahwa penataan Kawasan Kota Lama dilakukan sesuai patokan dari UNESCO, lembaga internasional Pendidikan dan Kebudayaan milik PBB. Ia pun optimistis pada pelaksanaannya bisa berjalan lancar dan berbuah manis.

Menurutnya, revitalisasi ini akan membuat Kawasan Kota Lama dipetakkan sesuai zonanya. Setiap area dibuat sesuai penataan dan penggunaanya nanti sebagai warisan bersejarah milik dunia. “Seperti ada zona city walk, zona satu mobil dan zona-zona lainya,” cetusnya.

Walikota Semarang Hendrar Prihadi pun berharap, dana tambahan tadi tak terpakai sia-sia. Dan membuat area cagar budaya kebanggaan warga Semarang itu bisa lolos dan ditetapkan sebagai World Herritage oleh UNESCO pada 2020 mendatang. (gul/JPC)

  • Bagikan