Pemkot Solo Genjot PAD dari Warung Makan dengan Cash Register

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Pemkot Solo mengandalkan warung makan untuk menggenjot pendapatan asli daerah (PAD). Pemkot mensinyalir, selama ini banyak warung di pinggir jalan yang beromzet cukup besar. Bahkan melebihi kafe dan juga restoran.

Upaya untuk meningkatkan PAD tersebut, salah satunya dengan melakukan pemasangan alat bernama cash register.

“Alat cash register ini seperti tablet yang dipasang di warung makan tersebut dan menggunakan jaringan online. Dengan begitu, warung bisa terpantau secara real time. Sehingga pajak bisa sesuai,” terang Kepala Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Solo, Yosca Herman Soedrajat disela pemasangan cash register, Senin (20/8).

Beberapa warung yang menjadi sasaran pemasangan cash register diantaranya, Warung Solo Hj Fatimah Gading, Warung Sate Hj Bego, Warung Sate Manto dan juga warung makan dengan omzet yang cukup besar lainnya.

Yosca mengatakan, ada sekitar 40 warung makan di Solo yang omzetnya mencapai jutaan rupiah per harinya. “Seperti di Sate Manto itu, dalam sehari bisa menghabiskan kambing sebanyak 21 ekor. Kalau dihitung itu bisa berapa omzetnya,” urainya.

Selama ini, warung-warung tersebut belum terdapat cash register. Sehingga pajak dari warung masih kurang optimal. Maka dari itu, Yosca berharap, dengan adanya alat ini, potensi pajak dari warung bisa meningkat. Sehingga, PAD juga ikut mengalami peningkatan.

“Warung-warung itu berbeda dengan hotel, restoran atau pun tempat parkir. Di lokasi-lokasi itu, selama ini sudah ada alat yang bernama terminal monitoring device (TMD),” katanya.

Sebagai pilot project atau pemasangan awal, BPPKAD menunjuk lima warung makan yang akan dipasang cash register. Diantaranya, soto Hj Fatimah, sate Manto, sop Pak Min Gading, sate Hj Bejo dan RM Ramayana.

“Nanti pemasangan juga akan dilakukan di lima warung lain yang omzetnya juga besar,” tandasnya. (apl/JPC)

  • Bagikan