Tak Hujan 100 Hari Lebih, Kekeringan di Jateng Meluas

  • Bagikan

JEPARA, RAKYATJATENG – Fenomena musim kemarau ekstrem berbuntut panjang. Kekeringan di Jawa Tengah pun semakin luas. Jepara, salah satu dari dua Kabupaten yang menurut informasi dari BMKG telah 100 hari lebih tidak didatangi hujan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Arwin Noor Isdianto, saat dikonfirmasi menyebut, kecuali di Kecamatan Welahan, hampir seluruh kecamatan di Jepara sejak 100 hari terakhir tidak turun hujan.

“Daerah Welahan (sempat hujan) tapi cuma gerimis sebentar tidak sampai 30 menit. Sekitar dua minggu lalu,” ujar Arwin saat dihubungi, Sabtu (18/8).

Untuk diketahui, di Kabupaten Jepara, ada sebanyak 16 kecamatan, namun Arwin tak menyebut secara spesifik mana-mana saja yang menjadi daerah tanpa hujan belakangan ini.

Kondisi ini pun, lantas menciptakan bencana tersendiri bagi warga di sana, yakni kekeringan. Arwin mengatakan, setidaknya ada lima desa di empat kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih.

“Desa Clering di Kecamatan Donorejo, Desa Gelang dan Kunir di Keling. Lalu Raguklampitan di Batealit dan Desa Blimbing Rejo di Kecamatan Nalumsari,” sambungnya.

Untuk itu, BPBD Jepara, lanjut Arwin juga telah melakukan langkah penanggulangan. Selain telah melakukan dropping 27 tangki berisikan 137 ribu liter air bersih sejak 30 Juli 2018 kemarin, pihaknya mendekatkan sumber air ke daerah terdampak kekeringan menggunakan tandon. Dan diisi air bersih tiap tiga hari sekali.

“(Upaya ini) cukup. Sebenarnya air yg kami dropping pun diambilnya masih dari sekitaran area sana. Contoh untuk daerah Keling dan Donorojo, masih bisa kami belikan air dari (Desa) Kelet. Kemudian di raguklampitan juga kami beli dari sumurnya pengusaha air isi ulang. Jadi kekeringannya itu tidak merata,” imbuhnya.

Yang jelas, kata Arwin, untuk saat ini pihaknya masih berupaya agar segala kebutuhan warga akan air bersih untuk memasak dan keperluan dasar lainnya bisa terpenuhi.

“Karena kalau mereka (warga) mampu, tidak akan minta tolong kepada pemerintah. Jika nanti kedepan bertambah lagi, Insyaallah BPBD Jepara siap untuk melayani dropping air bersih untuk kebutuhan dasar,” tandasnya.

(gul/JPC)

  • Bagikan