Kemendikbud Gelar Anjangsana Kebudayaan di Blora, Begini Kemeriahannya

  • Bagikan

BLORA, RAKYATJATENG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan mengadakan kegiatan “Anjangsana Kebudayaan” di Kabupaten Blora, Rabu (15/8).

Acara ini merupakan sarana untuk mempererat dan melihat perkembangan gamelan, sekaligus meningkatkan potensi seni, budaya dan tradisi masing-masing daerah dengan menampilkan salah satu seni pertunjukan yakni Tayub dan Karawitan anak Ajar Laras Blora.

Kepala Bagian Umum dan Kerjasama Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Ahmad Mahendra S.Sos mengatakan, Site Performance ini selain gamelan, ada juga pewayangan yang juga menggunakan gamelan bersama Ki Manteb.

“Kemudian ada budaya Ketek Ogleng, dan kini di Blora kita menyaksikan seni budaya Barongan dan Tayub, yang juga merupakan seni budaya menggunakan alat musik gamelan,” ujarnya.

Dipilihnya Blora sebagai lokasi kunjungan, karena daerah ini merupakan penyumplai kesenian budaya Tayub terbanyak. Bahkan para penarinya yang disebut Ledek, banyak menari di Keraton Solo.

“Sehingga, dengan begitu membuat Blora menjadi posisi penting sekali di dalam konteks budaya gamelan, oleh karena itu, Blora sangat perlu dikunjungi,” imbuhnya.

Selain berkunjung ke Wisata Heritag Trainz Loco Tour Cepu, rombongan juga mengunjungi situs pengeboran minyak zaman kolonial yang hingga saat ini masih beroperasi, Sumur Angguk di Desa Ledok, Kecamatan Sambong. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan menikmati sensasi jelajah dengan kereta uap.

Sementara itu Wakil Bupati Blora, H Arief Rohman M.Si mengungkapkan, saat ini Blora tengah mengembangkan potensi wisata budaya dan wisata alam.

“Kami merupakan daerah penghasil minyak sampai saat ini, dan masih terus menggunakan alat tradisional. Dengan menimba saja, sudah menghasilkan minyak, sehingga ekonomi sebagian di Blora ini, ditopang dari minyak ini,” ungkapnya.

Bahkan, kata dia, untuk pengelolaan di wilayah pusat minyak itu, dikelola oleh tiga unsur.

“Ketiga unsur tersebut termasuk Popdarwis, Pertamina, BUMD, dan juga kelompok Bumdes, serta kelompok sadar wisata di desa ini,” terangnya.

Program Site Performance (Anjangsana Kebudayaan) : Seni, Budaya dan Tradisi

Dalam rangka pemajuan Kebudayaan dan menumbuhkan ekosistem kebudayaan dalam sebuah masyarakat, Kemendikbud melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan menggagas suatu program “Site Performance” pada tanggal 12 hingga 16 Agustus 2018.

Kegiatan ini melibatkan sedikitnya 70 peserta, yang terdiri dari praktisi kebudayaan dan seniman dari luar negeri untuk melakukan kunjungan di Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Blora.

Kunjungan ini diharapkan menimbulkan interaksi dan apresiasi saat melihat situs-situs perkembangan seni, budaya dan tradisi di empat kabupaten tersebut.

Acara ini merupakan sarana untuk mengangkat sekaligus meningkatkan potensi seni, budaya dan tradisi masing-masing daerah. (sen/yon)

  • Bagikan