Oktober, Stasiun Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo Kelar

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Pengerjaan proyek kereta api bandara terus dikebut. Khusus stasiun pemberhentian di Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo sudah rampung 68 persen. Ditargetkan Oktober mendatang stasiun baru itu selesai dikerjakan.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Abdullah Usman mengatakan, pembangunan stasiun yang berada di kompleks bandara itu sudah hampir selesai. Sekitar dua bulan ke depan, pelaksana proyek tinggal melakukan sentuhan akhir bangunan. Dalam kurun waktu yang sama, pihak bandara akan berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait pemasangan rel kereta api.

“Semua berjalan sesuai target, Oktober diperkirakan stasiun di bandara selesai. Akhir tahun ini jalur kereta selesai dan bulan Februari tahun depan dapat mulai digunakan,” katanya, Selasa (14/8).

Usman menambahkan, setelah infrastruktur selesai dikerjakan, pihaknya akan mematangkan konsep kereta bandara agar dapat nyaman digunakan masyarakat. Salah satunya adalah soal harga tiket kereta dari dan ke bandara. Jika merujuk rencana awal, kereta api bandara mengambil rute Bandara Adi Soemarmo-Stasiun Solo Balapan-Stasiun Maguwo-Stasiun Tugu dan sebaliknya.

“Nanti akan ada dua kereta yang dioperasikan. Satu berangkat dari Bandara Solo, satunya dari stasiun Tugu Jogja. Titik pertemuan keduanya ada di stasiun Kadipiro,” imbuhnya.

Soal harga tiket, penumpang umum non pesawat akan dikenakan harga seperti kereta Prameks. Sedangkan penumpang pesawat tidak dikenakan biaya. Hanya saja ada penyesuaian harga tiket pesawat sesuai dengan keputusan masing-masing maskapai.

Dengan komposisi harga seperti itu, Usman yakin kereta api bandara akan diminati oleh masyarakat. Ia memperkirakan padatnya Bandara Internasional Adisutjipto Jogjakarta membuat masyarakat memilih berangkat dari bandara Solo.

“Kalau sekarang penumpang pesawat di Solo sekitar 8.000 orang. Setelah ada kereta bandara diperkirakan meningkatkan menjadi 22.000 penumpang,” katanya.

Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo memiliki pandangan yang sama. Selain mendongkrak jumlah penumpang di Bandara Adi Soemarmo, kereta api bandara juga sebagai upaya pemerintah untuk mewujudkan sistem transportasi yang terintegrasi.

Dengan adanya jalur kereta bandara, masyarakat dapat memanfaatkan tiga sarana transportasi sekaligus yaitu pesawat, kereta api dan bus.

“Ini juga dapat meningkatkan penggunaan transportasi umum. Kalau ke bandara tidak perlu bawa kendaraan pribadi, cukup ke stasiun naik kereta,” ujarnya. (rs/irw/per/JPR/JPC)

  • Bagikan