Tangkal Terorisme, Polres Blora Gelar Nobar Film 22 Menit

  • Bagikan

BLORA, RAKYATJATENG – Untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat terkait dampak buruk dari aksi terorisme, Polres Blora menggelar nobar film berjudul 22 Menit kemarin.

Film yang diambil dari kisah nyata bom Thamrin Jakarta tersebut menggambarkan dampak aksi terorisme yang selama ini terjadi. Ratusan masyarakat, pelajar, bersama jajaran Polres Blora, wakil bupati Blora, serta Forkompimda tak mau ketinggalan.

Kapolres Blora AKBP Saptono mengatakan sengaja mengajak seluruh jajaran anggotanya dan sejumlah elemen masyarakat untuk menyaksikan film tersebut. Sebab film terebut diinspirasi dari kisah nyata perjuangan anggota kepolisian untuk mengatasi aksi terorisme yang terjadi di ibu kota.

“Melalui film ini harapannya dapat menjadi pembelajaran masyarakat, bagaimana dampak dari aksi terorisme dan merugikan masyarakat yang tidak bersalah,” terangnya.

Menurutnya, film ini bisa memberikan gambaran terkait terorisme yang tidak manusiawi dan mengabaikan hak hidup orang lain. Untuk itu pihaknya mengajak masyarakat untuk bersama-sama memerangi aksi terorisme.

“Aksi terorisme dan kriminalitas harus kita perangi bersama. Untuk itu kami semua mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada dan segera melapor jika ada hal-hal yang mencurigakan,” ujarnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Blora Yulitaria mengaku film ini sangat menginspirasi dan positif bagi kalangan masyarakat. Sehingga perlu kiranya untuk disosialisasikan kepada masyarakat umum.

“Saya lihat film ini sangat bagus. Tentu perlu untuk disosialisasikan kepada masyarakat umum agar selalu waspada akan tindakan terorisme dan kriminalitas,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora Arief Rohman mengapresiasi langkah Polres Blora yang mengajak berbagai elemen untuk nonton bareng film 22 Menit yang menggambarkan kisah nyata di Thamrin ini. ”Ini film sangat bagus, terlebih bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati di manapun berada,” ujarnya.

Pihaknya juga mengajak kepada masyarakat dan stakeholder untuk selalu bersatu dan menangkal adanya tindak kejahatan maupun radikalisme yang bisa terjadi kapanpun. “Kita harus selalu kompak dan menjaga kesatuan persatuan sehingga ruang gerak radikalisme bisa diminimalisasi,” harapnya. (ks/sub/him/top/JPR/JPC)

  • Bagikan