Oktober, Rencana Pembangunan Kios Pasar Plaza Cepu yang Terbakar

  • Bagikan

BLORA, RAKYATJATENG – Pemkab Blora melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM merencanakan pembangunan kios pasar terdampak kebakaran pada Oktober mendatang. Namun tidak penuh. Hanya Rp 200 juta dari APBD Perubahan. Sisanya dilanjut tahun depan.

Hal ini disampaikan Kepala UPT Pasar Wilayah II  Cepu Mohammad Sofaat. Sebab para pedagang sudah tidak sabar menunggu perbaikan dari Pemkab Blora. Bahkan, beberapa pedagang sudah mulai memperbaiki kiosnya sendiri. Seperti melapisi tembok bekas kebakaran, atau memperbaiki lantainya. Agar bisa ditempati untuk berjualan.

Mohammad Sofaat mengaku, beberapa pedagang memang ada yang nekat memperbaiki kiosnya. Padahal perbaikan kios sudah dianggarkan Pemkab Blora. Selain itu, perbaikan kios sebenarnya juga berbahaya bagi keselamatan pengunjung maupun pemilik kios sendiri. Karena kondisi tembok bisa saja tiba-tiba ambrol.

“Sebelumnya juga ada pedagang yang sudah membangun kios. Tiba-tiba dindingnya ambrol karena dinding kios itu rapuh bekas kebakaran. Kami sudah memberi tahu pedagang tapi mereka tetap nekat memperbaiki,” terangnya.

Sofaat menambahkan, meski pedagang nekat memperbaiki kiosnya, pihak UPT Pasar Wilayah II Cepu meminta para pedagang membuat surat pernyataan yang berisi apabila sudah ada pembangunan dari Pemkab Blora, siap untuk dibongkar kembali.

“Sehingga tidak akan mengganggu saat pembangunan nanti,” jelasnya. Rencananya, ada 29 kios korban kebakaran beberapa waktu lalu yang akan dibangun kembali.

Takim, salah satu pedagang pakaian yang kiosnya terbakar mengatakan, pihaknya terpaksa membangun kiosnya lagi untuk bisa menjajakan jualannya. Tapi dia juga sadar bahayanya bekas kebakaran itu. Sehingga membuat kios semipermanen di depan kiosnya yang terbakar. Untuk membuat kios ini juga dia mengaku menghabiskan anggaran tidak sedikit. “Untuk membuat kios ini biaya tukang, material, dan lain-lain habis Rp 6 jutaan,” terangnya.

Tapi dia mengaku beruntung, karena ada BMT yang melunaskan pinjaman bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran dan memberi bantuan sembako. (ks/sub/aji/top/JPR/JPC)

  • Bagikan