Puncak Harganas di Purworejo, Ini Pesan Ganjar Pranowo

  • Bagikan

PURWOREJO, RAKYATJATENG – Puncak acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-25 Tahun 2018 Tingkat Provinsi Jawa Tengah dipusatkan di Lapangan Alun-Alun Kabupaten Purworejo, Rabu (25/7).

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Sukoharjo berhasil memboyong pulang empat penghargaan sekaligus di ajang tersebut.

Penghargaan itu kesemuanya memiliki kaitan dengan ketahanan keluarga, diantaranya juara pertama lomba Kampung KB Tingkat Provinsi Jawa Tengah diraih Dusun Kedung Batang, Desa Ngasinan, Kecamatan Bulu. Juara nasional lomba KB Perusahaan, juara terbaik II lomba Bina Keluarga Balita (BKB) Holistik Integratif Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan juara harapan II lomba Majalah Dinding Generasi Berencana (Genre) Tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Penghargaan diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah H Ganjar Pranowo S.H.,M.I.P didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Hj Atikoh Ganjar Pranowo kepada Ketua TP PKK Kabupaten Sukoharjo Hj Etik Suryani SE.

Turut hadir pada kesempatan tersebut Plt Kepala BKKBN, Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah beserta Ketua TP PKK Kabupaten, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah beserta tamu undangan lainnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan tentang apa yang dimaksud dengan keluarga adalah yang bisa melaksanakan dari 8 fungsi keluarga yakni fungsi Agama, Sosial Budaya, Cinta dan Kasih Sayang, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi dan Pendidikan, Ekonomi serta Lingkungan.

“Himbauan untuk tidak menuntut anak sesuai dengan keinginan orang tua, tapi biarkan anak mengembangkan diri dan menjadi jati dirinya sendiri. Dengan pengawasan dan pemberian kasih sayang dari orang tua dan membekali dengan tata krama, sopan santun serta budi pekerti baik,” katanya, seperti dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.

Plt Kepala BKKBN dr Sigit Priohutomo MPH menyampaikan, untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera harus dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan.

“Kemudian dilanjutkan dengan pembinaan di keluarga maupun lingkungan sekolah juga dimasyarakat, agar anak hidupnya terencana dengan baik. Sehingga menjadi keluarga sehat, sejahtera, kuat pendiriannya untuk menghadapi masa depan, serta agar membangun komunikasi dalam keluarga yang baik,” ungkapnya. (hms/sen)

  • Bagikan