Tiga Satwa di Solo Ini Ramalkan Kroasia Juarai Piala Dunia 2018

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, SOLO – Final Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia mempertemukan Prancis versus Kroasia. Laga tersebut pun menjadi momen yang paling ditunggu di seantero jagad bumi. Berbagai prediksi pun dimunculkan untuk tim yang akan memenangi ajang sepak bola dunia yang digelar empat tahun sekali itu.

Bahkan, satwa yang ada di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo pun mendadak menjadi peramal untuk pertandingan yang akan digelar Minggu (15/7) mendatang.

Proses meramal sendiri berlangsung cukup unik. Hal itu dilakukan oleh tiga jenis satwa yang terdiri dari, unta berumur 20 tahun bernama Salsa; lalu kuda bernama Mino (11), dan seekor kambing. Ketiganya satwa itu diminta memilih bendera negara yang menang di Piala Dunia 2018.

Ketiga satwa ini dipersilakan untuk mengambil makanan berupa wortel yang dipasang pada bendera Prancis dan Kroasia. Selanjutnya, satwa-satwa peramal itu ditempatkan di tengah antara dua bendera.

Selanjutnya, satu persatu satwa pun dilepaskan dan diminta untuk memakan wortel yang dipasang di dua bendera tersebut. Dan ternyata, ketiganya memilih wortel yang diletakkan pada bendera Kroasia.

Salah satu dokter hewan di TSTJ, dr Nuraini mengatakan, bahwa kegiatan ini adalah untuk menyemarakkan gelaran Final Piala Dunia 2018. Maka, TSTJ pun ikut ambil bagian dalam gelaran pesta sepak bola tersebut.

“Memprediksi juara piala dunia ini untuk menyemarakkan gelaran sepak bola empat tahunan itu. Dan ternyata ketiga satwa memilih Kroasia,” kata Nuraini disela kegiatan, Jumat (13/7).

Sebenarnya, prediksi dari satwa ini bukan sekali ini saja diadakan. Beberapa tahun yang lalu, hal serupa juga dilakukan. Nuraini menambahkan, bahwa kegiatan ini hanya sebatas untuk menyemarakkan Piala Dunia saja.

Meski begitu, Nuraini pun berharap agar ramalan yang dilakukan oleh ketiga satwa tersebut benar dan tidak meleset seperti ramalan yang juga dilakukan empat tahun silam.

“Kalau saat Piala Dunia 2014 lalu mempertemukan Jerman kontra Argentina, tetapi dulu yang dipilih yang kalah,” katanya. (apl/JPC)

  • Bagikan