Walikota Optimistis Pasar Johar Semarang Bisa Ditempati 2020

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG — Pasar Johar Semarang yang tengah direvitalisasi pascakebakaran, dipastikan baru bisa ditempati kembali oleh para pedagang pada tahun 2020 mendatang.

“Tahun ini kami tetap melanjutkan pembangunannya. Apalagi, dapat bantuan anggaran juga dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR),” kata Walikota Semarang Hendrar Prihadi di belum lama ini.

Politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu menjelaskan kompleks Pasar Johar terdiri atas beberapa pasar, yakni Pasar Yaik Baru, Yaik Permai, Johar Lama, dan Kanjengan. Menurut dia, proses revitalisasi Pasar Johar terbagi dua, yakni Pasar Johar Lama yang merupakan bangunan cagar budaya yang direvitalisasi dan Pasar Johar Baru di eks Pasar Kanjengan.

Proses pembangunan kedua pasar tersebut sampai saat ini masih tetap berjalan, kata dia, tetapi kelanjutannya masih dalam proses lelang sehingga tentunya membutuhkan waktu.

“Pasti akan dibangun lagi tahun ini. Hanya saja, namanya proses lelang itu kan tidak bisa cepat. Butuh waktu. Menteri Perdagangan juga sudah memberikan sinyal ‘lampu hijau’,” katanya.

Artinya, simpul dia, Kementerian Perdagangan juga siap memberikan bantuan untuk kelanjutan pembangunan tahap kedua Pasar Johar Baru, yakni untuk kelanjutan lantai tiga dan empat. “Kami telah mengusulkan bantuan sebesar Rp80 miliar untuk lantai ketiga dan keempat Pasar Johar Baru. Mudah-mudahan disetujui dan segera dikucurkan karena Mendag sudah memberi ‘lampu hijau’,” katanya.

Hendi optimistis pembangunan Pasar Johar bisa rampung pada akhir 2019 sehingga pada awal 2020 seluruh pedagang yang sekarang menempati relokasi bisa menempati kembali Pasar Johar.

“Dari Pemerintah Kota Semarang juga menganggarkan untuk pembangunan alun-alun. Nanti, anggaran dari Kemendag untuk Pasar Johar Baru dan Kementerian PUPR untuk yang cagar budaya,” katanya.

Sebelumnya, pembangunan Pasar Johar, baik Johar Lama dan Baru mendapatkan sorotan dari DPRD Kota Semarang karena terkesan mandek pada tahun ini.

Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi mengkhawatirkan pembangunan bangunan cagar budaya maupun bangunan baru Pasar Johar mangkrak, sebab belum ada kelanjutan aktivitas pengerjaan.

“Janjinya kan 2019 rampung, kemudian awal 2020 sudah bisa ditempati pedagang. Makanya, kami mendorong agar pembangunan yang selama ini sudah berjalan jangan sampai mandek,” kata politikus PDI Perjuangan itu. (slp)

  • Bagikan