Sekap Petugas dan Berusaha Kabur, 9 Napi Ini Diisolasi

  • Bagikan

BLORA, RAKYATJATENG – Petugas Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Blora, Jawa Tengah, berhasil menggagalkan upaya pelarian sembilan penghuni lapas belum lama ini. Rinciannya, lima orang berstatus WBP, empat tahanan titipan kejaksaan, dan satu orang terlibat kasus pencurian dengan pemberatan (currat) serta narkoba.

Kejadian tersebut berlangsung pada H+4 Lebaran lalu sekitar pukul 15.00. Salah satu tahanan berusaha membuka pintu lapis kedua dan ketiga. Kebetulan di rutan tersebut pintunya ada tiga lapis.

Sementara delapan tahanan lainnya sudah bersiap di belakangnya. Untungnya, salah satu petugas rutan bernama Bramantyo memergoki aksi mereka. Peugas pun menegurnya. Namun, karena tidak terima dengan teguran, salah seorang tahanan nekat menyekap Bramantyo dan mengancamnya dengan senjata tajam buatan.

”Saat disekap dan diancam dengan senjata tajam buatan (rakitan), Bramantyo lantas melawan dan berteriak hingga didengar petugas lainnya. Selanjutnya melakukan pengamanan, dan menggagalkan rencana pelarian itu,” kata Kepala Rutan Blora Yhoga Aditya Ruswanto.

Dari sembilan tahanan yang hendak melarikan diri, dua di antaranya diduga sebagai otak pelarian. Masing-masing, AZ dan AH.

“AZ ditahan karena perkara 363 KUHP (curat) berstatus sebagai tahanan. Sedangkan AH perkara nomor 35/2009 narkotika, dan tindak pidana pencurian dengan pidana penjara 5 tahun serta 1 tahun enam bulan,” imbuhnya.

Atas perbuatan itu, pihaknya mengamankan barang bukti senjata tajam rakitan yang dibuat dari besi baja yang dipipihkan. Selain itu rekaman CCTV saat tahanan hendak lari, dan menyekap petugas. “Barang bukti kami amankan. Dengan kejadian ini menjadikan kami lebih waspada,” tambahnya.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, saat ini sembilan orang disanksi dengan sel isolasi. Selain itu dalam satu tahun ini tidak akan diajukan mendapatkan keringanan. “Sekarang disel isolasi, haknya dicabut. Satu tahun tidak diusulkan keringanan dan lain-lain. Ini (pelarian) sudah direncanakan jauh-jauh hari,” tegasnya.

Menurutnya, titik rawan memang saat Lebaran, tahun baru dan Natal. Selain itu selesai jam kantor. Sebab, di saat itulah biasanya ada pergantian petugas. Yoga bersyukur, petugas rutan tidak ada yang terluka. (sub/lil/fat/jpg/rtgl)

  • Bagikan