JAKARTA, RAKYATJATENG – Pertemuan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membuka peta politik baru di pilpres 2019. Pasalnya, kedua tokoh itu pernah bersanding sebagai pemenang di pilpres 2004 lalu.
Menanggapi pertemuan itu, Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyambut positif pertemuan antara mantan ketua umum partainya itu dengan SBY. Pertemuan itu pun diharapkannya dapat menjadi pendingin perseteruan antara pemerintah dan Partai Demokrat.
“Menurut saya sangat baik untuk mendinginkan suasana politik yang kemarin sempat memanas karena adanya tudingan dari SBY terhadap ketidaknetralan aparat,” kata Bamsoet di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/6).
Pria yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini pun menyebut, pertemuan itu sekaligus menjadi sinyal bahwa pemerintah dengan SBY sudah menjalin komunikasi dengan baik kembali. Sehingga usai pilkada, suasana kondusif bisa kembali terjaga antara kedua belah pihak.
“Melalui hubungan-hubungan komunikasi dan silaturahmi menjelang pengambilan keputusan atau penetapan capres cawapres pada Agustus mendatamg kemudian juga menjaga suasana menjelang pileg dan pilpres,” ucap Bamsoet.
Namun, dia belum memastikan kemungkinan partainya itu akan berkoalisi dengan partai Demokrat atau tidak. Sebab, segala keputusan tentunya harus dibicarakan baik dari JK ataupun partai Demokrat terlebih dahulu.
“Saya belum komunikasi baik dengan Pak JK maupun orang di sekitar Pak SBY. Tapi yang pasti, bicara soal peluang koalisi atau tidak itu sinyal yang baik. Kami berharap sih sebetulnya SBY bisa mendukung pak Jokowi dalam koalisi yang sama dengan Golkar,” tutupnya. (aim/JPC)