Pemkot Surakarta Berencana Data Seluruh Makam Mantan Walikota

  • Bagikan

SOLO, RAKYATJATENG – Pemkot Surakarta berencana melakukan pendataan makam para mantan walikota sejak periode pertama. Hal itu dinilai sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa mereka selama memimpin Kota bengawan. Demikian disampaikan Walikota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo di sela kegiatan ziarah dalam rangka Hari Jadi Ke-72 Pemkot Surakarta, Jumat (22/6).

Ziarah ke makam mantan walikota sudah menjadi agenda rutin pemkot. Namun, dua tahun terakhir hanya tiga makam yang dikunjungi, yakni walikota pertama Sindoeredjo di Kelurahan Sewu, Jebres; makam Ignatius Soekatmo Prawirohadisebroto di Bibis Ngemplak, Banjarsari; dan makam mantan Penjabat walikota sekaligus Sekda Surakarta Budi Suharto di Pracimaloyo Makamhaji Sukoharjo.

Kemarin walikota didampingi Wakil Walikota Surakarta Achmad Purnomo, Sekretaris Daerah Budi Yulistianto, dan seluruh jajaran kepala organisasi perangkat daerah (OPD) juga melakukan ziarah ke makam Slamet Suryanto, mantan walikota yang meninggal April lalu.

“Yang lain makamnya belum ketemu. Nanti pemkot biar menelusuri makam-makam yang pernah jadi walikota. Jika sudah ketemu, nanti kita datangi untuk berziarah. Kalau makamnya di sekitaran Solo pasti kita agendakan,” papar Rudy.

Beberapa nama walikota yang masih diingat antara lain Hartomo, walikota periode 1985-1995. Diketahui bahwa makamnya berada di Temanggung. “Kalau sampai sana (Temanggung), ya kita tidak bisa ke sana. Kita kirim doa saja,” imbuhnya.

Menurut data, sejak 1946, pemkot memiliki 17 walikota, mulai dari Sindoeredjo hingga periode saat ini FX. Hadi Rudyatmo. Dari 17 nama tersebut, ada mantan walikota yang masih hidup dan beberapa sudah wafat.

Tahun depan Rudy ingin berziarah ke seluruh makam mantan walikota. Dia meminta jika ada ahli waris yang mengetahui posisi pemakaman yang dimaksud dapat menghubungi pemkot.

“Ini kan untuk mengenang jasa-jasa beliau. Tradisi ini kita lakukan terus supaya persaudaraan tidak hanya saat hidup dan menjabat. Tetapi bisa berlanjut sampai setelah meninggal,” terangnya.

Kepala Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Surakarta Yosca Herman Soedradjad mengatakan, dengan melakukan ziarah ke makam pendahulu, aparatur sipil negara (ASN) yang masih bertugas dapat mengambil pelajaran dan semangat.

“Misalnya Pak Budi (Budi Suharto, Red) beliau sosok pekerja keras yang gigih. Ini sebagai pengingat dan pemantik semangat kepada kita,” katanya.

Peringatan Hari Jadi Pemkot Surakarta jatuh pada 16 Juni. Karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, seluruh agenda diundur setelah Lebaran. Selain ziarah ke makam mantan walikota, pemkot juga akan mengadakan upacara bendera pada 25 Juni. (rs/irw/fer/JPR)

  • Bagikan