Besok Masuki Masa Tenang, Kampanye Gelap Sulit Terjadi

  • Bagikan

JAKARTA, RAKYATJATENG – Pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) memasuki masa tenang pada 24-26 Juni 2018. Manuver ilegal dalam masa ini hampir mustahil terjadi.

“Dengan lima hari menjelang pilkada, sangat tidak mungkin terjadi perebutan suara secara ilegal oleh pasangan calon kepala daerah,” kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda.

Hanta menyampaikan pandangan itu dalam acara Rilis Survei Poltracking Indonesia dengan tema ‘Peta Elektoral Jawa Barat dan Jawa Timur Menjelang Pencoblosan’, di Hotel Sari Pan Pacifik, Jakarta, Sabtu (23/6).

Hanta menjelaskan, sulit bagi masing-masing calon menggeser elektabilitas secara drastis di tiga hari tenang. Sehingga upaya untuk bermain kotor menjelang pencoblosan bakal sulit terjadi.

Namun segala kemungkinan masih bisa terjadi, melalui jalur ‘darat dan udara’. Jalur darat menurut Hanta bisa melalui kampanye terselubung.

“Sedangkan lewat jalur udara, dalam artian melalui media sosial. Meskipun melalui media sosial, masyarakat bisa mengontrol langsung dan bisa menjadi bomerang bagi para paslon. Jadi, sangat kecil kemungkinannya bahkan tidak akan terjadi sama sekali,” ungkap dia.

Hanta mengakui dalam perhelatan pilkada akan banyak kemungkinan terjadi dalam masa tenang. Kecuali, permainan dalam tataran elit praktis. “Potensi ini sangat kecil dalam mengubah konstalasi pilkada,” tegas dia.

Hanta justru menghimbau kepada masyarakat agar mengawasi pilkada. Menurut dia, perubahan konstalasi dalam pilkada bergantung pada partisipasi masyarakat itu sendiri. Seperti, menghindari paslon dengan politik uang.

Hanta mengajak masyarakat agar jangan terperangkap dengan berita selebaran gelap yang kerap terjadi pada masa tenang menjelang hari H pencoblosan. “Selebara gelap paling kerap terjadi saat masa tenang menjelang pilkada, untuk itu masyarakat perlu berhati-hati dalam mengambil sikap,” katanya. (cr-1)

  • Bagikan