Tradisi Kupatan di Kudus, Lapak-lapak Mulai Dipadati Pedagang

  • Bagikan

KUDUS, RAKYATJATENG – Jumat (22/6) menjadi puncak perayaan tradisi kupatan yang dilaksanakan di beberapa daerah. Salah satunya di Desa Kesambi, Mejobo, Kabupaten Kudus.

Penyelenggaraan tradisi tersebut selalu disambut antusias berbagai pihak. Mulai dari pengunjung hingga pedagang. Hal tersebut terlihat kemarin di mana puluhan pedagang sudah memenuhi lokasi.

Salah satu pedagang tembikar, Aji mengungkapkan, ia sudah mulai menggelar lapak sejak tiga hari lalu. Lokasi tersebut sudah menjadi langganan berjualan saat musim Lebaran.

”Kalau ada tradisi kupatan di sini saya selalu ikut jualan. Saya ditemani keluarga selalu menghabiskan waktu libur Lebaran di lokasi ini,” ujarnya.

Meski enggan menyebutkan omzet yang didapatkan, namun ia mengakui selalu mendapat keuntungan saat berjualan tembikar di tempat tersebut. Ia juga selalu berinovasi terhadap barang dagangannya.

”Dulu saya hanya menjual kreweng (miniatur perlengkapan masak dari tanah liat, Red) dan celengan. Sekarang saya juga menjual vas bunga dengan berbagai ukuran,” katanya.

Meskipun terbilang mainan kuno, ia mengaku tetap ingin berjualan kreweng. Sebab menurutnya, kreweng masih diminati. Terutama anak-anak perempuan di Kudus.

Sementara itu, Kepala Desa Kesambi Aji Nugroho Santoso mengungkapkan, tradisi kupatan yang dilaksanakan di Desa Kesambi sudah berlangsung kurang lebih sekitar 30 tahun silam. Dan sampai sekarang masih dilestarikan.

”Biasanya sekitar tiga hari sebelum puncak pelaksanaan di sini sudah ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Termasuk para pedagang yang menggelar lapak di sepanjang jalan Desa Kesambi,” terangnya.

Dalam rangkaian acara perayaan tradisi kupatan di Desa Kesambi, selain ada hiburan musik juga tradisi praon, panitia penyelenggara juga menyediakan perahu yang disewakan kepada pengunjung untuk menyusuri Sungai Piji. (ks/daf/aji/top/JPR/JPC)

  • Bagikan