Jembatan Kali Kuto Jadi Daya Tarik Tol Semarang-Batang

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Jawa Tengah paling banyak menerapkan sistem fungsional pada jalan tol trans-Jawa yang digunakan untuk Lebaran tahun ini. Jalan tol Semarang–Batang salah satunya.

Pembangunan tol Semarang–Batang telah mencapai angka 80 persen. Berdasar pantauan pada 20 Mei lalu, masih banyak timbunan tanah dan belum mencapai tahap pembetonan. Seiring Lebaran tinggal dua pekan lagi, mengebut sisa pengerjaan jelas tidak memungkinkan.

Praktis, langkah solutifnya adalah memaksimalkan ruas yang tersedia untuk melayani arus mudik dan balik pada Lebaran nanti. PT Jasamarga Semarang Batang (JSB) sebagai pengelola menjamin setidaknya satu jalur siap dioperasikan. Target pembukaan tol Semarang–Batang adalah pada H-10 Lebaran (5/6).

’’Setidaknya 1–2 jalur. Baliknya di situ lagi. Jadi, untuk bolak-balik,” ujar Direktur Utama PT JSB Arie Irianto.

Di beberapa titik rencananya juga diterapkan perpindahan jalur. Hal itu dilakukan lantaran terdapat sejumlah lahan yang masih dalam sengketa.

Selain itu, masih ada satu titik kritis yang sepertinya belum terselesaikan hingga arus mudik nanti. Yakni, pembangunan jembatan tol Kali Kuto. Jembatan yang cukup ikonis itu terletak di perbatasan Kabupaten Kendal dan Kabupaten Batang. Letaknya kurang lebih 300 meter dari jembatan pantura Kali Kuto.

Menurut Arie, jembatan tersebut bakal dibangun mirip dengan Jembatan Holtekamp yang ada di Jayapura, Papua. Bedanya, jika Holtekamp dirangkai di Surabaya, jembatan Kali Kuto dirangkai di tempat. ”Cukup panjang, sekitar 100 meter, itu yang membuat lama,” jelas Arie. ’’Tapi sebanding karena jembatan ini memiliki daya tarik tersendiri,” imbuhnya.

Jembatan berbobot 2.400 ton tersebut harus dibangun secara presisi dan cermat. Pinggir jembatan akan diberi tali penyangga dari kawat besar. Kerangka bajanya diimpor dari Prancis. Selebihnya menggunakan bahan lokal.

Rencananya, jembatan tersebut baru bisa dilewati saat arus balik. Seandainya meleset dari target, JSB telah menyiapkan beberapa opsi terkait jalur alternatif saat jembatan Kali Kuto belum bisa dilewati. Yakni, dikeluarkan menuju arteri Kendal melewati Grinsing atau Weleri.

Untuk mendukung operasional tol, pengelola juga sudah menyiapkan beberapa tempat peristirahatan. Total terdapat delapan tempat yang bisa digunakan untuk sejenak berhenti. Tersedia musala dan toilet portabel di setiap tempat. Selain itu, di beberapa lokasi tempat istirahat tersedia SPBU portabel. ”Kami sudah kerja sama dengan Pertamina dan bengkel resmi,” kata Arie. (JPC)

  • Bagikan