Klinik “APEL” di RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang; Klinik Khusus Anak, Perempuan, dan Lansia
SEMARANG, RAKYATJATENG - Walikota Semarang Hendrar Prihadi memberikan apresiasi terkait terobosan yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRMT Wongsonegoro.
Pasalnya RSUD yang berada di jalan Fatmawati tersebut kembali menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan membuat inovasi membuka klinik khusus bagi anak, perempuan dan lansia atau yang disingkat “Klinik Apel”, Kamis (7/6).
Saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) fokus pada poor budgeting yaitu anak, perempuan dan lansia yang mayoritas secara fisik cenderung lemah.
Walikota Semarang atau yang akrab disapa Hendi itu menyebutkan, bahwa terobosan tersebut merupakan upaya yang dilakukan RSUD Wongsonegoro dalam memberikan perlindungan terhadap kasus diskriminasi yang kerap menimpa anak, perempuan dan lanjut usia.
"Sering terjadi diskriminasi terhadap anak, perempuan, dan lansia. Seperti ketika antre ada orang tua yang mengantre berdiri sedangkan yang muda duduk. Hal ini sungguh memprihatinkan," ujarnya usai membuka bazar Ramadhan RSUD KRMT Wongsonegoro.
Melalui klinik Apel tersebut semua pelayanan dapat dilakukan di dalamnya. Seperti pendaftaran, pemeriksaan, pengobatan, pemeriksaan lab, dan apotik.
"Harapannya dengan memberikan fasilitas yang memadai bagi mereka yang secara fisik rentan terhadap kasus diskriminasi dapat berobat dengan nyaman," ungkapnya.
Ke depan pihaknya mengungkapkan akan dilakukan pengembangan. “Seperti biasanya kami melakukan role model. Sesuatu yang dinilai berhasil dapat diadaptasi oleh dinas lain. Tidak perlu gengsi yang penting masyarakat dapat merasakan manfaatnya," ujarnya.
Saat ini inovasi tersebut baru dilakukan oleh RSUD KRMT Wongsonegoro. Namun tidak menutup kemungkinan akan diadaptasi oleh rumah sakit lainnya.
"Saat ini kita sedang membangun rumah sakit tipe D di Mijen. Dan ini akan dibuat seperti ini juga karena kami fokus terhadap peningkatan pelayanan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati menjelaskan anak-anak, perempuan, dan lansia kini tidak lagi berdesakan dengan masyarakat lain yang memiliki fisik lebih kuat saat menunggu pelayanan di Rumah Sakit.
“Klinik Apel merupakan singkatan dari anak-anak, perempuan, dan lansia. Jadi dalam salah satu gedung di RSUD KRMT Wongsonegoro ini disediakan gedung khusus untuk Klinik Apel,” katanya.
Bila antrean semua pasien dijadikan satu, lanjutnya, maka akan semakin panjang, dan membuat lelah sehingga dapat menambah penyakit.
"Artinya, bagaiamana menciptakan kenyamanan sebaik mungkin, dengan memotong birokrasi yang membuat lama," tambahnya. (sen/yon)