Amankan Arus Mudik, PT KAI Semarang Terjunkan Enam Anjing Pelacak

  • Bagikan

SEMARANG, RAKYATJATENG – Menghadapi angkutan Lebaran 2018, PT KAI Daop 4 Semarang melaksanakan apel gelar pasukan yang dihadiri dari berbagai element, Selasa (5/6). Mereka terdiri dari pegawai PT KAI Daop 4 Semarang, BKO TNI/Polri, Pramuka, PMI, Dishub Jateng dan anggota komunitas pecinta kereta api “KRDE”.

“Penyelengaraan angkutan lebaran kereta api kali ini harus lebih baik dari tahun 2017. Keselamatan, keamanan, ketepatan waktu dan pelayanan yang prima merupakan 4 faktor yang harus menjadi fokus dari setiap para petugas posko agar bisa terlaksana dengan baik. Bekerjalah sesuai SOP dan penuh keikhlasan dalam melayani para pengguna jasa layanan kereta api,” kata Executive Vice President PT KAI Daop 4 Semarang, Dwi Erni Ratnawati yang menjadi pembina upacara pada apel gelar pasukan angkutan lebaran ini.

Menurutnya, untuk menyukseskan masa angkutan Lebaran 2018, seluruh jajaran pegawai PT KAI tidak diperbolehkan mengambil cuti.

Dijelaskannya, masa angkutan lebaran di transportasi kereta api dimulai 5 Juni 2018 (H-10) hinhga 26 Juni 2018 (H+10). Diperkirakan semasa angkutan Lebaran 2018 ini, jumlah pengguna jasa layanan kereta api di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang mencapai 464.923 orang atau naik sebesar 4,6 % dari tahun 2017.

Dia memprediksi, puncak mudik sebelum Lebaran akan terjadi pada 13 Juni 2018 (H1-2) sebesar 21.192 penumpang dan di setelah Lebaran pada 21 Juni 2018 (H2+5) sebesar 27.416 orang.

Untuk angkutan Lebaran 2018 ini, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan mengoperasikan 118 perjalanan Kereta Api penumpang.

Dwi Erni menjelaskan, wilayah kerja PT KAI Daop 4 terbentang dari Stasiun Tegal hingga Stasiun Cepu dan ke arah tengah hingga Stasiun Gundih. Dengan panjang total panjang rel sepanjang 353 km tersebut, terdapat jalur rel yang perlu diwaspadai menjadi titik rawan banjir dan longsor.

Di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang ada sekitar 5 titik yang menjadi pantauan potensi banjir dan longsor tersebut. Kelima titik itu diantaranya Krengseng – Plabuan (Km 53 + 0/4), Plabuan – Kuripan (Km 55 + 1/2), Plabuan – Kuripan (Km 55 + 0/6), Kedungjati – Karangsono (Km 60 + 7/8), dan Semarang Tawang – Alastua (Km 2 s/d Km 3).

Pihak PT KAI Daop 4 Semarang sendiri telah melakukan antisipasi dengan melaksanakan perbaikan dan penguatan pendukung pondasi tubuh badan rel, serta akan menambah tenaga pemeriksa jalur rel (PPJ/ Petugas Penilik Jalur Rel ekstra) sebanyak 97 petugas.

Selain itu, pihak PT KAI Daop 4 Semarang telah menyiapkan management risiko AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di titik strategis seperti di Stasiun Tegal, Pekalongan, Kalibodri, Semarang Tawang, Alastua, Brumbung, Gundih, Cepu dan Gambringan.

Sedangkan untuk titik perlintasan, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan menambah petugas penjaga Pelintasan (Juru Penjaga Lintasan) ekstra sebanyak 119 petugas. Saat ini, ada total 512 titik pelintasan di wilayah Daop 4 Semarang, yang terdiri 76 titik dijaga petugas KAI, 33 titik dijaga pihak Dishub/swasta, 25 titik fly over/under pass, dan 378 titik tidak terjaga.

Sejumlah titik pelintasan yang membahayakan bagi pengguna jalan raya akan ditutup.

Sementara untuk pengamanan, pihak PT KAI Daop 4 Semarang akan mengerahkan 574 personel yang terdiri dari tenaga keamanan organik KAI sebanyak 106 personil dan tenaga keamanan non organik KAI sebanyak 468 personel.

Selain itu, pihak PT KAI Daop 4 Semarang juga akan mendapatkan bantuan 6 unit anjing pelacak (K9), untuk stasiun kelas besar seperti Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Semarang Poncol.

Sementara Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, menambahkan, pihak PT KAI juga akan mengerahkan tenaga kesehatan yang terdiri dari 12 dokter dan 42 orang tenaga paramedis. “54 personel kesehatan tersebut akan ditempatkan di 6 pos kesehatan yang berada di Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang, Semarang Poncol , Ngrombo dan Cepu,” jelas Suprapto. (sen/yon)

  • Bagikan